Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Minta Para Menteri Beri Saran Tertutup ke Presiden Terkait Calon Kapolri

Kompas.com - 04/02/2015, 23:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung mengatakan, para menteri Kabinet Kerja sebaiknya memberikan saran secara tertutup kepada Presiden Jokowi terkait polemik pelantikan Kapolri dan bukannya bicara terbuka yang menambah kegaduhan.

"Seyogyanya para menteri itu tidak menambah kegaduhan, tetapi memberikan masukan secara tertutup kepada Presiden. Sebab kalau para menteri membuat pernyataan secara terbuka, yang hanya menambah kegaduhan saja, menurut saya yang dirugikan pemerintahnya," kata Pramono di Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Menurut dia, para menteri sebaiknya menyerahkan kewenangan untuk memutuskan pelantikan Kapolri sepenuhnya pada Presiden Joko Widodo.

Ia mengatakan pengambilan keputusan pelantikan Kapolri adalah hak prerogatif Presiden sehingga hak Presiden untuk menunggu praperadilan Komjen Pol Budi Gunawan atau mengambil keputusan segera.

"Presiden mempunyai hak prerogatif. Terhadap penegakan hukum, Presiden tahu apa yang harus dilakukan. Apakah menunggu praperadilan, apakah persoalan hukumnya sudah terselesaikan. Beliau yang paling tau," tutur dia.

Ia mengatakan pihaknya menginginkan proses penegakan hukum yang dihargai dan mengedepankan proses penyelesain, bukan menginginkan kepentingan lain.

Terkait konflik KPK dan Polri, ia berharap persoalan tersebut dapat terselesaikan dengan tidak mengorbankan salah satu lembaga hukum tersebut.

"Silakan persoalan hukum ini diselesaikan masing-masing. Siapa yang benar, siapa yang salah, penegakan hukum harus tetap dilakukan. Yang penting bagi kita semua, lembaganya tidak boleh dikorbankan," tutur dia.

Sebelumnya Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan persoalan pergantian Kapolri tidak akan timbul apabila Komisaris Jenderal Budi Gunawan mundur sebagai calon kepala Polri.

Menurut dia, penolakan Budi Gunawan untuk mundur merupakan salah satu alasan lamanya Presiden Jokowi mengambil keputusan terkait konflik KPK dan Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com