Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Independen: Rekomendasi Kami Ada Keterbatasan, tetapi Itu yang Terbaik

Kompas.com - 28/01/2015, 18:39 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim independen penyelesaian kisruh Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi mengakui ada keterbatasan dalam mencari data dan fakta terkait rekomendasi untuk Presiden Joko Widodo. Meski demikian, tim independen menyatakan, rekomendasi yang diberikan kepada Jokowi adalah solusi terbaik.

Anggota tim independen, Hikmahanto Juwana, mengatakan bahwa keterbatasan yang ditemui adalah tidak adanya legalitas berbentuk keputusan Presiden sebagai bekal kerja tim tersebut. Dengan begitu, pencarian data dan fakta untuk merumuskan rekomendasi bukan tidak mungkin menyimpan kekurangan.

"Apa yang kami sampaikan tentu ada keterbatasan, tetapi itu yang terbaik. Sepanjang data dan fakta yang kita peroleh, inilah masukan terbaik untuk Presiden," kata Hikmahanto di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Di lokasi yang sama, anggota tim independen Imam Prasodjo mengungkapkan, kisruh KPK-Polri menimbulkan dilema untuk Jokowi. Namun, menurut Imam, rekomendasi tim independen agar Jokowi membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai kepala Polri merupakan solusi yang memiliki risiko buruk paling kecil.

"Setelah kita merenung, memahami kaitannya dengan hukum, opini di DPR, dan nurani di masyarakat, kami beranggapan mudarat secara nurani, marwah dan substansial akan lebih besar (jika Budi dilantik)," ucap Imam.

Sosiolog dari Universitas Indonesia itu melanjutkan, marwah lembaga penegak hukum juga akan runtuh saat figur pemimpinnya menyandang status tersangka. Ia mendorong lembaga penegak hukum, khususnya Polri dan KPK, untuk tidak diisi oleh pimpinan yang menyandang status tersangka. "Dalam sejarah bangsa ini, jangan sampai ada pimpinan KPK atau Polri jadi tersangka dan dilantik jadi Kapolri atau pimpinan KPK," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com