"Revolusi mental sudah terasa ya. Kita lihat pada awal-awal pemerintahan Jokowi melalui gebrakan beberapa menteri-menterinya," ujar Arie, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/1/2015).
Arie mengatakan, beberapa menteri Jokowi, di antaranya Menteri Kelautan dan Perikanan Susu Pujiastuti, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, sudah menunjukkan semangat revolusi mental dengan melakukan sejumlah gebrakan. Gebrakan itu, kata dia, seperti blusukan, melakukan reformasi birokrasi, efisiensi anggaran, dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan dan perizinan-perizinan yang layak mendapatkan apresiasi.
Menurut Arie, waktu 100 hari tidak bisa dijadikan ukuran berhasil atau tidaknya Jokowi-JK memerintah. Namun, dalam waktu 100 hari, kata dia, setidaknya sudah terlihat pondasi yang ingin dibangun oleh Jokowi-Kalla.
"Kalau untuk ukuran 100 hari kan baru memasang instalasi. Tetapi sinyal positif sudah ada, termasuk revolusi mental. Tapi untuk perubahan sistemik tidak bisa diukur sekarang," kata Arie.
Arie menambahkan, meski beberapa menteri dianggap telah menjalankan revolusi mental, namun da pula menteri yang perlu mendapatkan evaluasi. Terutama menteri-menteri yang memicu kontroversi di masyarakat.
"Itu harus diakui ada beberapa menteri yang harus di evaluasi. Itu harus dievaluasi biar tidak kontraproduktif dengan kebijakan Jokowi. Pemerintahan Jokowi itu presidensial. Menteri harus loyal kepada presiden. Kalau loyal pada partai, itu bahaya," kata Arie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.