JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah isu adanya upaya "pembersihan orang-orang Susilo Bambang Yudhoyono" di jajaran TNI/Polri dan pemerintahan. Kalla menilai wajar jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengganti sejumlah pejabat, termasuk pejabat yang sudah berkuasa pada era pemerintahan SBY.
"Kan pada waktunya pejabat harus mengganti orang. Pak SBY dulu juga mengganti orang," kata Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Ia menolak jika penggantian Jenderal Pol Sutarman sebagai Kapolri disebut bagian dari pembersihan orang-orang SBY.
"Enggaklah, dulu semua aparat kan di bawah SBY. Sekarang semua aparat di bawah Jokowi," ujar Kalla.
SBY sebelumnya bersuara terkait konflik pemilihan kepala Polri. Ia menanggapi adanya usaha "pembersihan orang-orang SBY" dalam pemerintahan Presiden Jokowi.
"Di tengah-tengah situasi politik yang menghangat saat ini, saya juga mendengar sejumlah isu, mungkin juga 'provokasi', yang bisa memecah belah di antara kita semua. Termasuk antara Presiden Jokowi dengan saya. Diisukan bahwa yang tengah dilakukan sekarang ini adalah pembersihan 'orang-orang SBY', baik di jajaran TNI, Polri, maupun aparatur pemerintahan," tulis SBY dalam akun Facebook pribadinya, Minggu (18/1/2015).
SBY yang mendengar isu tersebut langsung kaget. Ia menilai, jika yang dimaksud dalam isu itu adalah orang-orang dalam Kabinet Indonesia Bersatu, maka hal itu wajar saja. Namun, yang beredar adalah isu pembersihan di jajaran TNI/Polri.
"Saya terhenyak," tulis SBY. (Baca: SBY Kaget Dengar Ada Isu "Pembersihan" dalam Pemerintahan Jokowi)
Presiden Jokowi melalui akun Facebook-nya menegaskan bahwa pemerintahannya tidak sedang melakukan upaya "bersih-bersih orang SBY". (Baca: Jokowi: Tidak Ada "Pembersihan Orang-orang Bapak SBY")
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.