Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahapan Pilkada Dinilai Tak Efisien

Kompas.com - 20/01/2015, 19:42 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Hukum Tata Negara Jimly Ashiddiqie menilai, tahapan pemilihan kepala daerah yang harus dilalui oleh setiap calon kepala daerah tak efisien. Mekanisme tersebut diatur di dalam Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pilkada yang kini telah disahkan DPR menjadi undang-undang.

"Soal jadwalnya, tahapan yang sangat tidak efisien. Ini kontraproduktif untuk efisiensi," kata Jimly, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi II, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/1/2015).

Jimly menyebutkan, salah satu tahapan yang harus dilalui calon kepala daerah yaitu uji publik. Menurut Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) ini, uji publik berlangsung selaa berbulan-bulan. Tahapan ini harus dilalui calon kepala daerah sebelum dinyatakan sebagai peserta pilkada.

"Uji publik yang sampai lima bulan. Kan bisa satu bulan sjaa. Itu hal-hal yang bisa diperbaiki menyangkut teknis," kata Jimly.

Selain itu, ia juga menyoroti soal definisi pilkada. Menurut Jimly harus dipertegas, apakah termasuk rezim pemilu atau tidak. Jika tidak masuk rezim pemilu, menurut dia, KPU daerah tidak dapat menyelenggarakan pilkada. Persoalan redaksional mengenai definisi pilkada juga dijadikan catatan oleh Jimly. Ia menilai, definisi pilkada akan membawa implikasi terhadap proses penyelesaian sengketa pemilu.

"Kalau didefiniskan sebagai bukan pemilu, benar perselisihan hasilnya bukan lagi di MK. Tapi yang jadi masalah, penyelenggaranya bukan lagi KPU, karena UUD sudah mendesain penyelenggara pemilu itu KPU. Inilah yang tidak konsisten di Perppu," kata Jimly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Nasional
Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Nasional
KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

Nasional
Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Nasional
PDN Diserang 'Ransomware', Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

PDN Diserang "Ransomware", Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

Nasional
PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

Nasional
Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Nasional
Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Nasional
Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Nasional
Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Nasional
Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: 'Nusantara Baru, Indonesia Maju'

Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: "Nusantara Baru, Indonesia Maju"

Nasional
KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

Nasional
Dinyatakan Langgar Etik, Bamsoet: Saya Tak Mau Berpolemik

Dinyatakan Langgar Etik, Bamsoet: Saya Tak Mau Berpolemik

Nasional
Pakar Sebut Prabowo Bakal Menang Mudah jika Presiden Dipilih MPR

Pakar Sebut Prabowo Bakal Menang Mudah jika Presiden Dipilih MPR

Nasional
Ungkap Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Willy Aditya: Habis Pemilu Berteman Lagi...

Ungkap Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Willy Aditya: Habis Pemilu Berteman Lagi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com