Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Negara Lain Memandang Indonesia karena Islam dan Demokrasi Jalan Beriringan"

Kompas.com - 19/12/2014, 17:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa ia selalu membanggakan Indonesia dengan mayoritas umat Muslim dan juga iklim demokrasi yang tumbuh. Hal tersebut dinilai Presiden adalah modal besar bagi Indonesia di mata internasional.
 
"Di setiap pertemuan saya dengan pemimpin negara-negara di dunia, selalu saya sampaikan karena ini modal besar dalam politik global bahwa Indonesia adalah negara Islam terbesar di dunia dan sekaligus negara demokrasi terbesar di dunia. Islam dan demokrasi bisa berjalan beriringan," kata Jokowi di hadapan para rektor perguruan tinggi Islam di Istana Negara, Jumat (19/12/2014).
 
Kepala Negara mengatakan, para pemimpin dunia itu mengaku heran bahwa Islam dan demokrasi bisa berjalan beriringan. Namun, dia menyatakan, Indonesia membuktikan bahwa kedua hal itu bisa berjalan.
 
"Setiap yang datang ke Indonesia maupun saat saya bertemu dengan pemimpin dunia dan konferensi, mereka selalu menanyakan itu. Artinya, mereka memandang kita dari sisi itu. Apakah ada negara lain seperti kita? Tidak ada," kata Jokowi.
 
Selain itu, Jokowi juga menyoroti ancaman tindak terorisme yang perlu ditangani melalui pendekatan kultural dan keagamaan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan, pendekatan keamanan dalam upaya mengatasi terorisme terbukti tak menyelesaikan masalah.
 
"Kalau ditanya pendekatan agama dan kulturalnya seperti apa, tanyalah kepada kiai-kiai, kepada NU, Muhammadiyah, dan ormas lain. Daripada tanya ke saya, nanti saya jawab keliru," seloroh Jokowi yang disambut tawa para rektor perguruan tinggi Islam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Bantah Kasus Harun Masiku Politis dan 'Musiman'

KPK Bantah Kasus Harun Masiku Politis dan "Musiman"

Nasional
Kala Zulkifli Hasan Sindir 'Tukang Ngomel' Ciri 'Mental Kalah'...

Kala Zulkifli Hasan Sindir "Tukang Ngomel" Ciri "Mental Kalah"...

Nasional
Ketika Zulhas Balas Komentar Mahfud soal Indonesia Emas...

Ketika Zulhas Balas Komentar Mahfud soal Indonesia Emas...

Nasional
Survei Litbang Kompas: Polri Diharapkan Lebih Adil dan Tegas

Survei Litbang Kompas: Polri Diharapkan Lebih Adil dan Tegas

Nasional
PAN Dukung 8 Kandidat di Pilkada Serentak 2024

PAN Dukung 8 Kandidat di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Survei Litbang Kompas: Citra Positif Polri Naik, 73,1 Persen Responden Beri Nilai Positif

Survei Litbang Kompas: Citra Positif Polri Naik, 73,1 Persen Responden Beri Nilai Positif

Nasional
Lewat #BerbagiMusik, Dompet Dhuafa Gandeng J-Rocks dan Kopi Bajawa Flores Bagikan 30 Kado Yatim di Bogor

Lewat #BerbagiMusik, Dompet Dhuafa Gandeng J-Rocks dan Kopi Bajawa Flores Bagikan 30 Kado Yatim di Bogor

Nasional
5 Fakta Operasi Besar Prabowo: Cedera Kaki karena Terjun Payung hingga Siap Beraktivitas

5 Fakta Operasi Besar Prabowo: Cedera Kaki karena Terjun Payung hingga Siap Beraktivitas

Nasional
Akomodir Putusan MA soal Batas Usia, Langkah KPU Tak Sejalan dengan Konstitusi

Akomodir Putusan MA soal Batas Usia, Langkah KPU Tak Sejalan dengan Konstitusi

Nasional
Ironi, Pekerja Migran Indonesia Bantu Ekonomi Hong Kong tapi Dibayar Murah

Ironi, Pekerja Migran Indonesia Bantu Ekonomi Hong Kong tapi Dibayar Murah

Nasional
Pemerintah Fokus Pulihkan PDN, Wapres: Siapa yang Disalahkan Itu Nanti

Pemerintah Fokus Pulihkan PDN, Wapres: Siapa yang Disalahkan Itu Nanti

Nasional
HUT Bhayangkara, Jokowi Minta Polri Selalu Layani Masyarakat Sepenuh Hati

HUT Bhayangkara, Jokowi Minta Polri Selalu Layani Masyarakat Sepenuh Hati

Nasional
Siang Ini, Pihak Hasto Gugat Penyidik KPK ke PN Jakarta Selatan

Siang Ini, Pihak Hasto Gugat Penyidik KPK ke PN Jakarta Selatan

Nasional
Berkat Pekerja Migran Indonesia, Keluarga Muda Hong Kong Bisa Fokus Bekerja

Berkat Pekerja Migran Indonesia, Keluarga Muda Hong Kong Bisa Fokus Bekerja

Nasional
Netralitas dan Profesionalitas Polri, Pilar Kepercayaan Publik

Netralitas dan Profesionalitas Polri, Pilar Kepercayaan Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com