Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelakar Jusuf Kalla tentang Merek Honda

Kompas.com - 11/12/2014, 16:20 WIB
Icha Rastika

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com - Seperti biasanya, Wakil Presiden Jusuf Kalla kerap menyisipkan guyonan-guyonan segar di dalam sambutan yang dia sampaikan pada sejumlah kesempatan. Saat meresmikan pabrik baru Astra Honda Motor di Karawang, Kamis (11/12/2014), Kalla kembali membuat pengunjung tertawa. Ia menyebut Honda sebagai trademark atau merek yang melekat pada benak orang Indonesia.

"Di samping bahwa motor Honda menjadi kebutuhan komersial, jadi ojek dan kepentingan lainnya, untuk diketahui bahwa Honda sudah trademark di Indonesia. Kalau orang naik sepeda motor, oh itu (disebut) naik Honda," ucap Kalla disambut tawa hadirin.

Hadir dalam acara itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani. Hadir pula dalam peresmian ini, Duta Besar Jepang untuk RI Yasuaki Tanizaki, Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk Prijono Sugiarto, serta Presiden,CEO, dan Representative Director Honda Motor Ltd Takanobu Ito.

Kalla melanjutkan, sepeda motor yang diproduksi Honda telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap AHM bisa meningkatkan produksinya, terutama untuk ekspor. Dengan meningkatkan ekspor, kata Kalla, pendapatan negara bisa ikut meningkat.

"Juga lebih banyak menggunakan teknologi dan lapangan kerja," ucapnya.

Kendati demikian, Kalla mengingatkan akan dampak sosial yang timbul seiring peningkatan produksi sepeda motor. Dampak negatif peningkatan volume sepeda motor di antaranya menambah kemacetan, angka kecelakaan, dan menambah subsidi bahan bakar yang harus dibayarkan pemerintah. Oleh karena itu, menurut Kalla, segala dampak yang muncul harus diimbangi dengan pembayaran pajak yang cukup.

"Karena itu semua harus dibayar dengan pajak yang cukup. Dengan sesuatu CSR yang cukup dan juga suatu riset sehingga bisa memperlancar penyelesaian permasalahan tersebut," kata dia.

Menurut Kalla, setengah dari total subsidi BBM Rp 270 triliun yang dibayarkan pemerintah digunakan untuk kendaraan pribadi. Nilai subsidi yang dibayarkan pemerintah tersebut, menurut dia, harus bisa digunakan untuk kemaslahatan bersama.

Pabrik terbaru Astra Honda Motor ini dibangun di lahan seluas 84 hektar di Kawasan Industri Indotaisei, Bukit Indah, Karawang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi 1,1 juta unit per tahun. Diharapkan, produksi pabrik ini bisa memenuhi permintaan sepeda motor di pasar domestik dan pasar ekspor di kawasan ASEAN.

Dengan demikian, total kapasitas produksi sepeda motor Honda di Indonesia bisa mencapai 5,3 juta per tahun. Sebagai perusahaan joint venture, PT Astra International Tbk dan Honda Motor Co dengan komposisi saham 50:50, AHM menginvestasikan Rp 3,3 triliun untuk memproduksi sepeda motor Honda tipe skutik di pabrik AHM Karawang ini.

Fasilitas di pabrik ini melengkapi tiga pabrik Honda yang sudah ada saebelumnya, yakni yang berlokasi di Sunter, Pegangsaan, dan Cikarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com