Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Golkar Ini Akui Ada Politik Uang dalam Munas

Kompas.com - 03/12/2014, 10:26 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Yoseph Pekei, politisi Partai Golkar yang baru dipecat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten Deyai membenarkan adanya politik uang dalam Musyawarah Nasional IX Partai Golkar. Menurut dia, setiap DPD II mendapatkan sebesar Rp 50 Juta untuk memenangkan Aburizal Bakrie sebagai calon ketua umum Golkar periode selanjutnya.

"Dari ARB dibagi lewat DPD I masing-masing Rp 50 Juta," kata Yoseph kepada Kompas.com di Uluwatu, Bali, Selasa (2/12/2014).

Karena sudah dipecat sekitar seminggu sebelum pelaksanaan Munas, Yoseph memang tidak mendapatkan tawaran uang itu secara langsung. Namun, dia mengaku mendapatkan informasi tersebut dari DPD II di provinsi Papua lain yang saat ini tengah mengikuti Munas di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali. (baca: Cerita Ketua DPD Golkar Deiyai yang Dipecat Jelang Munas)

Selain politik uang, lanjut Yoseph, DPD II juga mendapat intimidasi berupa pemecatan seperti yang terjadi terhadap dirinya. Aburizal, kata dia, sering mengadakan pertemuan dengan DPD I tingkat provinsi untuk mengkondisikan DPD II yang berbeda sikap.

Selain Yoseph, pengurus DPD II lain yang dipecat diantaranya terdapat di Sumatera Utara dan Lampung.

"Hampir semua DPD II se-Indonesia kecewa suara kita diintimidasi," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Presidium Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono menyampaikan hal serupa. Meskipun gagal dalam mengangkat prestasi Partai Golkar, kata Agung, Aburizal bisa menggunakan kekuatannya untuk menggalang dukungan DPD. (baca: Agung Laksono: Aburizal Didukung Karena Transaksi dan Intimidasi)

"Pertama, dia mengunakan transaksi-transaksi politik. Lalu ada juga intimidasi-intimidasi yang dilakukan," kata Agung di Nusa Dua, Bali, Minggu (30/11/2014).

Agung mengungkapkan, setiap DPD diberikan uang Rp 50- Rp 100 Juta untuk memenangkannya. Selanjutnya, jika politik uang tidak mempan, lanjut Agung, Aburizal cukup mengkondisikan DPD tingkat I yang jumlahnya sedikit untuk mengintimidasi DPD tingkat II yang jumlahnya jauh lebih banyak.

Namun, dua hari sebelum Munas dibuka, Sekjen Partai Golkar sudah memastikan tidak ada politik uang dalam Munas Golkar. Dia menantang berbagai pihak yang menemukan transaksi-transaksi mencurigakan untuk segera melaporkan. (baca: Idrus Marham Jamin Ical Tak "Main Uang" untuk Jadi Ketum Golkar Lagi)

"Kalau ada yang melakukan transaksi dan diketahui, silahkan dilaporkan saja," ujar Idrus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (28/11/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com