ULUWATU, KOMPAS.com — Yoseph Pekei terkejut ketika mengetahui dia tidak lagi menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Kabupaten Deiyai, Papua. Menjelang pelaksanaan Muyawarah Nasional IX Partai Golongan Karya, Yoseph harus kehilangan jabatan yang sudah cukup lama diembannya itu.
"Saya jadi kader (Golkar) sudah lama. Jadi Ketua DPD Deiyai sudah hampir 10 tahun, tetapi tiba-tiba 'di-plt' (dipecat) begitu saja," kata Yoseph kepada Kompas.com di Uluwatu, Bali, Selasa (2/12/2014).
Yoseph mengisahkan, kira-kira sepekan lalu, setiap pengurus DPD II diundang untuk rapat pimpinan daerah di Jayapura, Papua, terkait pelaksanaan munas. Yoseph, seperti pengurus DPD II yang lain, datang secara antusias untuk mengikuti rapat tersebut.
"Tapi, sampai di Jayapura, nama saya sudah tidak ada. Sudah di-plt (pelaksanatugaskan) oleh pengurus DPD I yang notabene adalah korda (koordinator daerah). Tanpa ada teguran dan panggilan kepada kami untuk menunjukkan kesalahannya apa," ujar Yoseph.
Hingga saat ini, Yoseph tidak pernah tahu apa kesalahan yang dia buat sehingga dia dipecat. Yoseph sama sekali tidak mendapatkan penjelasan. Dia menduga pemecatan ini erat hubungannya dengan niat Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang mencalonkan diri kembali dalam munas. Sebelum pemecatan, Aburizal sempat mengumpulkan DPD I seluruh Indonesia di dalam rapat pimpinan nasional.
"Hak suara saya diintimidasi oleh ARB (Aburizal). Pecat-memecat demi kepentingan dia saja," sesal Yoseph.
Menurut Yoseph, selama menjadi Ketua DPD Deiyai, dia tidak pernah menyuarakan protes sedikit pun kepada Aburizal. Dia menilai bos Bakrie Group itu layaknya senior di partai yang harus dihormati dan dihargai. "Bagi saya, semua senior, Aburizal, Agung Laksono, Priyo Budi, Airlangga Hartarto, Agus Gumiwang, siapa saja yang mencalonkan diri sebagai ketua umum, kita hormati," ujarnya.
Namun, setelah mendapatkan pemecatan yang tanpa sebab ini, Yoseph mengaku sudah tidak menaruh rasa hormat lagi kepada Aburizal. Yoseph menyatakan solid mendukung Presidium Penyelamat Partai Golkar yang digawangi Agung Laksono dan kawan-kawan untuk menyelenggarakan munas tandingan pada Januari 2015.
"Kalau ada munas dari versi Agung Laksono, kita sangat mendukung penuh. Diharapkan, semua DPD II bisa hadir," kata Yoseph.
Hingga Selasa malam, langkah Aburizal dalam munas berjalan mulus dan kemungkinan akan terpilih kembali secara aklamasi. Aburizal sudah mendapatkan surat dukungan sebanyak 536 dari 543 peserta munas yang ada. Aburizal tidak memiliki pesaing karena calon ketua umum lainnya memutuskan mundur atau tidak mau mengikuti munas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.