JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia dinilai terancam menjadi core bisnis dunia intelijen. Untuk itu, diperlukan sosok kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang memiliki pengalaman untuk menangkal setiap ancaman yang akan masuk.
Hal tersebut diungkapkan pengamat intelijen Wawan Purwanto saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/11/2014). Wawan pun menyarankan agar Presiden Joko Widodo memilih sosok kepala BIN yang memiliki pengalaman di dunia intelijen.
“Kepala BIN yang baru sebaiknya mantan intelijen yang tough, tangguh, dan teruji. Itu menjadi salah satu prasyarat yang harus dipenuhi,” kata Wawan.
Wawan mengatakan, untuk menangkal setiap ancaman yang masuk bukan persoalan mudah. Pasalnya, ancaman itu bisa datang dari mana saja, baik datang dari dalam maupun datang dari luar.
“Yang paling berbahaya adalah ancaman yang datang dari luar, tapi masuk melalui orang dalam. Karena mereka sudah tahu latar belakang serta celah mana yang harus disusupi,” katanya.
Wawan mengatakan, dengan keberadaan sosok kepala BIN berpengalaman, maka diharapkan organisasi intelijen dalam negeri dapat lebih tangguh. Menurut dia, tanpa pengalaman yang cukup, sulit bagi kepala BIN untuk dapat memaksimalkan tugas anggotanya di lapangan, meskipun BIN disokong dengan teknologi dan sumber daya manusia yang handal sekalipun.
“Ingat man behind the gun,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.