"Saya minta pada Menteri Pendidikan (Anies Baswedan) untuk memulai lagi upacara bendera di tiap sekolah," kata Puan dalam wawancara eksklusif bersama Kompas.com, KompasTV, dan Tribunnews, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Puan melanjutkan, dirinya tak ingin tradisi upacara bendera di sekolah menjadi hilang. Baginya, menjadi mimpi buruk jika anak-anak sekolah tak lagi hapal lagu Indonesia Raya dan tak mengerti esensi dari lagu kebangsaan tersebut.
"Anak-anak suka nanya, kenapa kita harus nyanyi lagu Indonesia Raya? Padahal itu esensi kita sebagai bangsa Indonesia," ucapnya.
Untuk bidang kebudayaan, Puan akan mencoba masuk dari hal mikro. Ia menganggap, kebijakan mengenai pembangunan kebudayaan harus dimulai dari keluarga dan jenjang pendidikan paling dasar.
Mantan Ketua Fraksi PDI-P di DPR ini mengungkapkan, keluarga adalah tempat di mana semua manusia memulai pendidikannya. Dari keluarga juga semua manusia mengenal cara menghormati sesama, toleran, dan bergotong royong.
"Ini sesuai dengan revolusi mental Pak Jokowi. Menciptakan manusia unggul yang berdaya saing, berkebudayaan, dan tidak lupa akar dari mana dia berasal," ungkapnya.
Setelah itu, lanjut Puan, ia akan mendorong Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah untuk mewajibkan lagi kurikulum Pendidikan Pancasila dari SD sampai SMA/SMK. Selain itu, ia juga menginginkan diatur semua sekolah untuk wajib menggelar upacara bendera minimal satu kali dalam sepekan.
"Saya paham banyak kendalanya. Saya juga belum tahu apakah bisa instan atau tidak. Tapi harus kita lakukan dari sekarang, kalau tidak, kapan lagi?" pungkas Puan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.