Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Serius, Beranikah SBY Pecat Anggota Dewan yang "Walk Out"?

Kompas.com - 28/09/2014, 16:22 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta untuk membuktikan keseriusannya dalam menyikapi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah yang menyetujui mekanisme pemilihan melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

SBY ditantang membuktikan ucapannya yang mengaku serius dan akan mengambil langkah hukum serta langkah politik atas disahkannya UU yang dikatakannya mengecewakan itu.

"Kalau SBY mau serius, dia harusnya berani pecat kader Demokrat yang memboikot, yang walk out, itu dia serius kalau itu perintah langsung dari dia. Tapi kalau dia tidak mau melakukan itu, ya dia memproduksi kebohongan," kata tokoh lintas agama Romo Benny Susatyo dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (28/9/2014).

Romo Benny menilai pernyataan SBY yang mengaku kecewa atas disahkannya UU tersebut hanya kebohongan semata. Dia menilai Demokrat sebenarnya memang menginginkan pilkada dilakukan melalui DPRD.

Jika SBY serius memperjuangkan pilkada langsung, kata Benny, seharusnya dia selaku Presiden bisa mencabut usulan pemerintah atas mekanisme pemilihan melalui DPRD. Mekanisme pemilihan melalui DPRD ini berawal dari usulan pemerintah.

"Kalau dia mau serius, cabut usulan itu karena itu usulan pemerintah. Ini persoalan sederhana, tapi dibuat drama sehingga menjadi berat," kata Romi Benny.

Dia menilai SBY memainkan muka dua. Di satu sisi, kata dia, SBY seolah menjaga demokrasi, tetapi di lain pihak dia menelikung demokrasi. Benny juga menilai SBY sebagai aktor di balik aksi walk out para anggota DPR Fraksi Demokrat dari rapat paripurna pengambilan keputusan mengenai RUU Pilkada.

Menurut Benny, jika Demokrat memang memperjuangkan pemilihan kepala daerah secara langsung, sedianya anggota fraksinya tidak walk out begitu saja dengan dalih bahwa opsi ketiganya, yakni pilkada langsung dengan 10 syarat, tak diakomodasi secara penuh dalam draf RUU itu.

Mengenai langkah Demokrat yang tengah mengusut siapa yang memerintahkan anggota fraksi untuk walk out, Benny menilai bahwa langkah itu hanya bagian dari mengecoh publik. "Kalau berdasarkan keterangan Ruhut, dia bilang dapat SMS agar walk out, tinggal dilacak SMS-nya. Publik jangan mudah terkecoh dengan dramatologi yang dibuat. Dia pemain peranan yang paling hebat, dia berperan bermain drama, jadi sebenarnya ini sudah diskenariokan," tutur Benny.

Seperti diketahui, RUU Pilkada dengan model pemilihan melalui DPRD disahkan dalam forum rapat paripurna, Jumat dini hari lalu, melalui voting yang dimenangi oleh Koalisi Merah Putih. Sebelum voting dilakukan, Demokrat melakukan aksi walk out dengan dalih bahwa opsi ketiganya, yakni pilkada langsung dengan 10 syarat, tak diakomodasi secara penuh dalam draf RUU itu.

Menanggapi disahkannya RUU ini, Presiden SBY mengaku kecewa dengan proses politik di DPR yang tidak memfasilitasi syarat Fraksi Demokrat untuk RUU Pilkada yang baru disahkan. Ia pun menyebut akan menggugat UU Pilkada ke Mahkamah Konstitusi atau Mahkamah Agung. SBY juga mengaku tidak tahu mengenai rencana walk out kader Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com