JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi presiden terpilih Joko Widodo, tidak penting arsitektur kementerian kurus atau gemuk. Menurut dia, yang terpenting adalah kementerian tersebut mampu mengimplementasikan program atau tidak.
"Indikatornya apa? Punya leadership yang kuat, manajemennya kuat, kapabilitasnya kuat dan lain-lain supaya mengimplementasikan program yang digariskan," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Jumat (12/9/2014) siang.
Jokowi melanjutkan, Jika hanya berpatokan pada jumlah kementerian saja, Indonesia semestinya mempunyai ratusan kementerian.
"Malaysia itu warganya 24 juta, menterinya ada 24. Indonesia penduduknya 240 juta dan pulaunya ada 17 ribu lebih. Harusnya menteri berapa? 240 juta? Ndak kan. Nah, oleh sebab itu, ramping, gemuk atau atletis, tergantung," ujar Jokowi.
Lebih jauh, Jokowi mengaku, Tim Transisi telah memberikan opsi-opsi arsitektur kabinet pada Jumat pagi. Ketua dan wakil ketua Tim Transisi, Rini Soemarno dan Andi Widjajanto memberikan langsung laporan tersebut pada Jokowi. Namun, Jokowi belum mau membocorkan opsi apa saja yang dilaporkan tim.
"Sudah ada di saya, cuma belum saya buka. Nantilah saya pelajari," ujar Jokowi.
Jokowi memastikan bakalan mengumumkan arsitektur kabinet pada pertengahan bulan September 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.