JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden terpilih Joko Widodo membantah informasi tentang hubungan yang kurang harmonis antara dirinya dan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla. Hal itu terkait persoalan calon anggota kabinet di pemerintahan yang akan datang.
"Wong tiap hari kita ketemu, tiap malam kita ketemu, gimana sih? Selak-selek (slack) gimana?" kata Jokowi, Minggu (24/8/2014) di Jakarta.
Jokowi mengatakan, sampai saat ini belum ada pembicaraan terkait kursi kabinet, baik dengan JK maupun partai mitra koalisi. Jokowi beralasan, dirinya sampai saat ini belum menjabat secara resmi sebagai presiden.
"Dengan partai belum bicara, dengan Pak JK juga belum bicara. Kelembagaannya saja belum jelas apa, kementeriannya 30, 34, apa cuma 20," katanya.
Jokowi menegaskan, ia memiliki hak prerogatif untuk memilih siapa saja yang akan menduduki jabatan menteri yang akan datang. Jokowi akan menjadi penentu para pembantunya di kabinet.
Jokowi telah membentuk tim transisi yang bertugas menyusun arsitektur kabinetnya. Tim ini dipimpin oleh mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rini M Soemarno dan dibantu oleh empat deputi, yakni Hasto Kristiyanto, Anies Baswedan, Akbar Faizal, dan Andi Widjajanto.
Tim tersebut bekerja di Kantor Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Jokowi telah beberapa kali berkunjung ke kantor tersebut, tetapi JK sama sekali belum ke sana. JK berdalih bahwa kantor tersebut hanya menjadi tempat pertemuan, tetapi kegiatan lain dapat dilakukan dengan cara dan di lokasi berbeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.