Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harun Alrasid Wafat, Mengheningkan Cipta dalam Sidang MK

Kompas.com - 13/08/2014, 10:59 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator tim advokat Komisi Pemilihan Umum, Adnan Buyung Nasution, meminta kepada majelis hakim konstitusi melakukan prosesi mengheningkan cipta untuk menghormati guru besar hukum tata negara Universitas Indonesia, Harun Alrasid, yang meninggal dunia pada Selasa (12/8/2014) malam.

Awalnya, Buyung berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva untuk mengatakan suatu hal. Sebelum Buyung menghampirinya, Hamdan menanyakan maksud Buyung, apakah yang ingin disampaikan boleh didengar publik atau tidak.

"Publik boleh mendengar, Yang Mulia. Ini bukan suatu hal yang rahasia, tetapi suatu hal yang urgent," ujar Buyung di sela sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden, di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2014).

Mendengar hal tersebut, Hamdan kemudian mempersilakan Buyung untuk menyampaikannya tanpa perlu menghampiri majelis hakim konstitusi.

Buyung menyarankan adanya mengheningkan cipta atas meninggalnya Harun Alrasid. Alasannya, Harun Alrasid merupakan tokoh besar dalam dunia hukum tata negara di Indonesia.

"Saudara ketua, saya baru datang melayat Guru Besar Hukum Tata Negara Harun Alrasid. Saya minta untuk mengheningkan cipta menghormati beliau," ujar Buyung.

Hamdan menyetujui masukan Buyung dan meminta kepada para peserta sidang untuk mengheningkan cipta sebelum sidang dilanjutkan.

"Profesor Harun Alrasid, guru besar yang semalam meninggalkan kita semua, saya kira perlu ada penghormatan untuk beliau. Mari kita mengheningkan cipta sejenak," ucap Hamdan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com