Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Tak Terbukti Ada Pelanggaran, KPU Boleh Abaikan Rekomendasi Bawaslu

Kompas.com - 21/07/2014, 17:56 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu Muhammad mengatakan, Komisi Pemilihan Umum harus menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu tentang pemungutan suara ulang di tempat pemungutan suara di beberapa daerah, termasuk DKI Jakarta. Meski begitu, jika laporan pelanggaran tidak terbukti, maka tidak perlu diadakan pemungutan suara ulang sebagai tindak lanjut rekomendasi Bawaslu.

"Aturannya menurut UU, rekomendasi Bawaslu harus ditindaklanjuti. Nah, sejauh mana tindak lanjutnya, itu yang kita nilai," ujar Muhammad di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2014).

Ia mengatakan, Bawaslu akan menentukan sikap apakah pelaksanaan rekomendasi Bawaslu oleh KPU sudah sesuai dengan aturan yang ada. Menurut Muhammad, sebagian KPU di daerah sudah menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu untuk pencoblosan ulang. Namun, masih ada daerah yang belum selesai melakukan pemungutan suara ulang (PSU), antara lain Jakarta.

"Di DKI belum tuntas, ada rekomendasi bersyarat selain yang sudah dilakukan kemarin. Kita meminta KPU DKI untuk melakukan pencermatan terhadap laporan-laporan yang masuk ke Bawaslu," kata Muhammad.

Ia menambahkan, jika memang terbukti ada pelanggaran, maka wajib dilakukan pencoblosan ulang berapa pun jumlah TPS-nya. Namun, jika tidak terbukti, maka sebaiknya rekomendasi tersebut diabaikan. "Tidak semua laporan yang 5.000 sekian (TPS) itu terbukti karena sudah ada sampel yang kita investigasi, klarifikasi tidak terbukti," kata Muhammad.

Sebelumnya, tim advokasi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melaporkan kecurangan di 5.802 TPS di Jakarta karena banyaknya pemilih yang menggunakan KTP tidak sesuai domisili (baca: Bawaslu Rekomendasi Coblos Ulang di 5.802 TPS Jakarta). Oleh sebab itu, tim Prabowo-Hatta meminta KPU DKI Jakarta mengadakan pemungutan suara ulang. KPU DKI pun telah menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu untuk mengadakan PSU, tetapi hanya di 16 TPS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com