"Tabloid itu kan muncul sudah agak lama. Sudah jauh hari. SBY juga sudah nyatakan netral, meski secara personal di internal (Istana) ada yang mendekat ke Prabowo-Hatta," ujar Suratno saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/6/2014).
Suratno menilai, terbitnya Obor Rakyat berkemungkinan memiliki hubungan dengan tim sukses Prabowo-Hatta. Menurut dia, tidak mungkin Istana terlibat sedemikian vulgar memojokkan salah satu kandidat capres secara institusional kelembagaan.
"Ini kan versi cetak. Naif sekali jika Istana terlibat di dalamnya," katanya.
Selain itu, dilihat dari distribusi tabloid yang dibagikan gratis ke pesantren dan kaum Nahdliyin, bagi Suratno, hal itu jelas menyasar para pendukung Jokowi. Jika ada penyusunnya yang kebetulan asisten staf khusus kepresidenan, ia mengatakan bahwa hal itu kemungkinan besar dilakukan atas inisiatif pribadi.
"Namun, masalahnya, apakah ia berkoordinasi dengan timses Prabowo atau tidak. Ini penting untuk diselidiki, meski sulit membuktikan koordinasi tersebut untuk bisa menjerat secara hukum," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.