"Prabowo-Hatta, saya melihat, mereka overconfident. Tampaknya, tidak begitu ada persiapan yang matang. Terlalu percaya diri," kata Emrus saat dihubungi, Senin malam.
Ketidaksiapan Prabowo-Hatta, lanjut Emrus, juga terlihat saat beberapa kali menyatakan setuju dengan pandangan pasangan rivalnya, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Hal ini tak disia-siakan oleh JK yang mengucapkan terima kasih atas respons positif Hatta terhadap pemikirannya dan Jokowi.
Emrus mengatakan, Prabowo-Hatta seharusnya lebih berani menawarkan program dan pandangan yang berbeda dari rivalnya. Menurut Emrus, dalam sebuah debat, "mengamini" pernyataan lawan sebaiknya dihindari.
Ia juga menilai, pertanyaan yang diajukan Prabowo kepada Jokowi terkait pemekaran daerah tak tajam sehingga mudah dijawab oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu. Sebaliknya, saat diajukan pertanyaan tentang pelanggaran HAM oleh Jusuf Kalla, Prabowo seolah tak siap menjawabnya. Menurut Emrus, pertanyaan tersebut harusnya dapat dijawab dengan lebih cantik oleh Prabowo. Seharusnya, Prabowo bisa memanfaatkan pertanyaan ini untuk menjawab dengan lugas persoalan yang selalu dikaitkan dengan dirinya itu.
"Itu bukan persoalan baru, karena sudah beberapa tahun yang lalu. Kenapa saat saya (Prabowo) menjadi calon wakil presiden Mega, tidak mempersoalkan itu?" kata Emrus, mengandaikan dirinya sebagai Prabowo.
Debat perdana capres dan cawapres malam tadi, mengambil tema "Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan yang Bersih, dan Kepastian Hukum". Masih tersisa empat debat lagi dengan tema sebagai berikut:
1. 15 Juni: Debat capres disiarkan Metro TV dan Bloomberg dengan Tema Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.
2. 22 Juni: Debat capres disiarkan TV One dan ANTV dengan Tema Politik Internal dan Ketahanan Nasional.
3. 29 Juni: Debat cawapres disiarkan RCTI, MNCTV, dan Global dengan Tema Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Iptek.
4. 5 Juli: Debat capres dan cawapres disiarkan TVRI dan Kompas TV dengan Tema Pangan, Energi, dan Lingkungan.