Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen PPP: Yang Minta SDA Mundur dari Ketum, Nafsu Mau Jadi Menteri

Kompas.com - 06/06/2014, 11:41 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com --
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Syaifullah Tamliha menuding para politisi senior PPP yang berniat menggulingkan Suryadharma Ali dari posisi Ketua Umum PPP berniat mengincar posisi menteri.

Tamliha menuturkan, seharusnya saat Suryadharma dihadapi masalah dugaan korupsi, pihak internal PPP tidak menyerukan wacana muktamar luar biasa.

"Mereka yang minta SDA (Suryadharma Ali) mundur itu, nafsu mau menjadi menteri. Kalau dia jadi ketua umum kan bisa berpeluang mengatur siapa yang jadi menteri, ini yang disasar," ujar Tamliha di Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Tamliha tak mau mengungkap siapa saja yang berniat maju sebagai menteri dari PPP. Menurut dia, publik sudah bisa menilai pengurus PPP yang berniat maju sebagai menteri dari pernyataan-pernyataan yang menyerang Suryadharma.

Tamliha pun menyindir niat meraih kekuasaan para seniornya itu. Menurut dia, koalisi PPP mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa adalah tanpa syarat sehingga tak ada pembahasan bagi-bagi kursi menteri.

"Seharusnya dalam situasi seperti ini, Ketum PPP tertimpa musibah menjadi tersangka, tidak sepantasnya berbuat seperti itu. Hingga kini, beliau tetap aktif sebagai ketua umum, menandatangani surat, dan memimpin rapat. Hanya orang tak berakhlak yang minta SDA mundur dalam situasi tertimpa musibah seperti sekarang," kata anggota Komisi I DPR itu.

Pascapenetapan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kini Suryadharma mulai digoyang dari jabatan Ketua Umum PPP. Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP KH Zarkasih Nur dan Ketua Majelis Pakar PPP Barlianta Harahap meminta agar Suryadharma mundur dari posisinya saat ini.

“PPP tidak boleh dicampuradukkan dengan kasus yang sedang dihadapi SDA. Lebih baik SDA berhenti untuk sementara waktu hingga nanti ada keputusan final,” kata Zarkasih Nur dalam keterangan persnya beberapa waktu lalu.

Mantan Menteri Koperasi dan UKM ini mengedepankan asas maslahat dalam menyikapi kasus yang menimpa pucuk pimpinan PPP. Menurut dia, saat ini yang paling maslahat adalah tidak menambah beban SDA selain menyelesaikan persoalan hukum.

“Supaya SDA tidak lagi terbebani memikirkan urusan partai sehingga dia bisa lebih fokus melakukan pembelaan pada saat proses hukum,” ungkapnya.

Sementara Barlianta meminta agar Suryadharma mengambil langkah serupa saat yang bersangkutan menyatakan mundur dari posisi menteri agama.

“Kalau dari Menag mundur, seyogianya juga mundur dari ketua umum. Apalagi PPP merupakan parpol Islam, jadi harus mengembalikan kepercayaan publik,” ujar Barlianta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com