Ia pun memberi contoh saat berkampanye bersama Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo pada Pilkada DKI 2012. Saat itu, Jokowi-Ahok bersaing melawan pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.
Saat debat cagub-cawagub di salah satu stasiun televisi, Nachrowi sempat melempar pernyataan yang bersifat rasial, yaitu "haiya".
"Kalau dulu Nachrowi Ramli tidak bilang haiya, mungkin Fauzi Bowo yang akan menang. Yang seperti itu malah bisa berkebalikan. Jadi harus pikirkan cara kampanye yang baik. Apalagi ini kan Jakarta," katanya di Balaikota Jakarta, Rabu (4/6/2014).
Tak hanya itu, Ahok juga menilai, saat ini warga masyarakat cenderung bersikap antipati terhadap politisi yang sering melontarkan pernyataan berbau rasial. Lebih baik, katanya, kampanye dilakukan dengan memaparkan program-program di media.
"Jadi jangan kampanye soal Jokowi keturunan China Kristen, karena keluarga Prabowo kan juga Kristen," ujarnya.
Pada Rabu siang, Ahok bertemu dengan tiga anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta untuk wilayah DKI Jakarta, yakni Abraham Lunggana (PKS), Triwisaksana (PKS), dan Mohammad Taufik (Gerindra). Ketiganya mendatangi Ahok untuk meminta saran mengenai strategi kampanye.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.