"Tidak boleh ada tindakan diskriminatif terhadap agama. Jadi, kita harus hidup rukun dan menghormati setiap pilihan dari umat kita untuk memeluk agama masing-masing," kata Hatta seusai deklarasi tim pemenangan di Lampung, Senin (2/6/2014).
Hatta menyampaikan pendapatnya itu saat diminta tanggapan soal kekerasan oleh orang tak dikenal di Gereja Banteng, Ngaglik, Yogyakarta, pada Kamis (29/5/2014). Dia berpendapat pula persoalan kerukunan umat beragama ini merupakan bagian dari penerapan falsafah Pancasila.
"Menurut saya, itu kembali kepada falsafah Pancasila. Mari kita amalkan dengan baik, mulai dari pendidikan dasar sampai kepada the way of life," ujar Hatta. Sebelumnya, Juru Bicara Tim Prabowo-Hatta Bara Hasibuan mengutuk keras tindakan kekerasan itu.
Bara mengatakan, tindakan tersebut harus diusut tuntas pihak keamanan karena telah menodai prinsip demokrasi dan melanggar hukum.
"Apa pun alasannya, tindakan kekerasan seperti itu tidak dibenarkan dalam negara demokrasi yang berlandaskan rule of law," kata dia dalam keterangan yang diterima wartawan, Senin.
Bara meminta negara konsisten menegakkan hukum, khususnya dalam menangani persoalan kekerasan yang dia nilai menjadi penghambat kehidupan berdemokrasi di Indonesia.
Menurut Bara, segala bentuk tindakan pengeroyokan atau kekerasan atas kelompok tertentu merupakan hambatan untuk menegakkan demokrasi.
"Untuk itu, kami mendesak pemerintah dan kepolisian untuk segera melakukan investigasi dan tidak ragu untuk melakukan tindakan hukum terhadap para pelaku," ujar Bara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.