Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akta Perusahaan Diduga Diubah agar Istri Anas Terhindar dari Hambalang

Kompas.com - 20/05/2014, 04:51 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Direktur Keuangan PT Dutasari Citralaras (DCL) Roni Wijaya mengaku pernah diperintah Direktur Utama PT DCL, Machfud Suroso, mencari notaris yang bisa mengubah akta perusahaan. Perubahan akta itu diduga untuk menghapus nama Atthiyah Laila, istri Anas Urbaningrum, dari perusahaan yang menjadi subkontraktor proyek Hambalang itu.

Roni menyampaikan keterangan tersebut saat bersaksi dalam sidang kasus dugaan korupsi proyek Hambalang dengan terdakwa mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, di Jakarta, Senin (19/5/2014) malam.

"Setelah kasus wisma atlet mencuat, apa ada upaya menghilangkan nama Atthiyah Laila dan Munadi dari akta perusahaan?" tanya kuasa hukum Andi, Luhut Pangaribuan, kepada Roni. "Terus terang saya memang disuruh mencari ada tidak notaris yang bisa membuat mundur (akta perusahaan)," jawab Roni.

Namun, Roni mengaku tak tahu pasti tujuan Machfud mencari notaris yang bisa mengubah akta itu. Roni mengaku saat itu menduga pengubahan akta diperlukan perusahaannya untuk menghindari kasus Hambalang. "Itu perkiraan saya, tujuannya mundur supaya tidak dikaitkan dengan kasus Hambalang," ujar dia.

Dalam kasus Hambalang, Machfud juga ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Adapun istri Anas pernah menjadi komisaris di PT DCL. Anas membantah sang istri terlibat dalam proyek Hambalang. Ia mengatakan bahwa Atthiyah tak lagi menjabat di PT DCL pada tahun 2009, sedangkan proyek Hambalang baru dimulai pada 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com