Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Disebut Resmi Cawapres Jokowi, Ini Komentar PDI-P

Kompas.com - 18/05/2014, 12:01 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com --
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo kembali menegaskan bahwa hingga saat ini PDI-P belum mengumumkan secara resmi siapa bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo alias Jokowi maju dalam pilpres mendatang. Hal itu dikatakan Tjahjo menjawab desas-desus yang beredar mengenai cawapres bagi Joko Widodo di sejumlah media.

"Cawapres Pak Jokowi akan disampaikan pada momentum yang tepat sebelum tanggal 20 Mei, batas akhir pendaftaran KPU, dan diumumkan secara langsung oleh Pak Joko Widodo sebagai capres dan Ibu Megawati (Ketua Umum PDI-P) serta didampingi oleh ketua umum partai pengusung lainnya," kata Tjahjo melalui pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (18/5/2014).

Tjahjo menilai, masalah pendamping Jokowi merupakan hal yang sangat mendasar dan tidak bisa diumumkan secara sembarangan. Tjahjo meminta media dan masyarakat tidak memercayai isu yang beredar.

"Penetapan cawapres pasti akan dilakukan Pak Joko Widodo dengan cara seksama, cermat, dan hati-hati, dan melalui berbagai pertimbangan yang mendalam," ujarnya.

"PDI Perjuangan terus mempersiapkan diri memasuki tahapan pemilu presiden, dengan mempersiapkan tim kampanye, tim Badan Pemenagan Pemilu Presiden Partai, strategi pemenangan, dan penggalangan kekuatan rakyat yang menyatakan diri dengan kepemimpinan Pak Jokowi," pungkas Tjahjo.

Sebelumnya, politisi senior Partai Golkar Zainal Bintang mengatakan, Jusuf Kalla telah terpilih menjadi calon wakil presiden Jokowi. Dia mengaku telah mendapatkan konfirmasi langsung dari JK.

Nama JK masuk sebagai kandidat kuat untuk menjadi bakal cawapres Jokowi. Selain politisi senior Partai Golkar itu, muncul juga nama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI-P Puan Maharani.

JK merupakan salah satu bakal capres PKB, rekan koalisi PDI-P. Adapun Golkar masih membahas mengenai pilpres dalam rapimnas hari ini. Namun, sebagian pihak internal Golkar ada yang menginginkan Golkar mendukung JK menjadi cawapres Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com