Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suciwati Munir, Delapan Tahun di Depan Istana

Kompas.com - 14/05/2014, 07:17 WIB

KOMPAS.com --
Hingga tahun ini, sudah hampir delapan tahun Suciwati Munir berdiri di depan Istana Negara, Jakarta. Bersama puluhan korban pelanggaran hak asasi manusia lainnya, ia menuntut keadilan atas kematian Munir, suaminya. Setiap Kamis, mereka menolak untuk lupa.

"Hari ini sudah memasuki Kamis ke-300. Orang memandang kami membuat manuver-manuver politik menjelang pemilu. Padahal, kami sudah melakukannya selama 300 hari Kamis,” kata Suci di Galeri Cemara, Jakarta, Senin (12/5/2014), saat acara ”Seniman Melawan Lupa”.

Perlawanan Suci bukan untuk kepentingan pribadi. Ia sudah mengikhlaskan kepergian Munir. Namun, ikhlas bukan berarti melupakan sejarah kelam bangsa ini atas penghilangan nyawa orang secara semena-mena.

”Sejarah justru untuk mengingatkan agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. Tidak boleh ada satu orang pun hilang dan mati di negeri ini tanpa alasan,” kata Suci.

Isu HAM, lanjut Suci, belum menjadi isu yang seksi di negeri ini. Generasi sekarang semakin melupakan pelanggaran HAM yang pernah terjadi. Bukan karena mereka sengaja lupa, melainkan mungkin karena mereka tidak lagi tahu tentang kejahatan di masa lalu.

”Media massa kurang memiliki peran dalam mengangkat isu-isu HAM sehingga masyarakat menjadi lupa,” ujar Suci.

Fakta paling jelas telah dilupakannya peristiwa pelanggaran HAM adalah masih banyaknya para pelanggar HAM yang kini mencalonkan diri menjadi presiden. Mereka bersembunyi di balik partai, menunggu waktu untuk mencengkeramkan kukunya pada kekuasaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com