Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pengadilan, Nazaruddin Tak mau Duduk di Sebelah Anas

Kompas.com - 13/05/2014, 18:23 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, bersaksi dalam sidang kasus dugaan korupsi proyek Hambalang dengan terdakwa mantan Kepala Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya, Teuku Bagus Mokhamad Noor, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa (13/5/2014).

Anas terlebih dahulu dipanggil jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memasuki ruang sidang. Anas yang mengenakan kemeja putih lengan panjang, celana hitam, dan sepatu kets itu langsung duduk di kursi saksi.

Setelah itu, Andi memasuki ruang sidang dan menyalami Anas. Setelah membungkukkan badan ke arah majelis hakim, jaksa, dan penasehat hukum, Andi juga langsung duduk di kursi saksi. Bersamaan dengan Andi, tiga saksi lainnya, yaitu Ida Bagus, Roni Wijaya, dan Nani M Rusli juga sudah menempati kursi saksi.

Tersisa hanya kursi di samping Anas yang kosong. Kemudian, Nazaruddin yang mengenakan kemeja biru itu memasuki ruang sidang. Ia pun langsung bersalaman dengan Anas dan Andi. Namun, Nazar tak langsung duduk di kursi samping Anas.

Nazar meminta Andi untuk pindah duduk. Andi pun akhirnya duduk di samping Anas dan Nazar menempati kursi yang diduduki Andi sebelumnya.

"Nanti Mas Anas emosi, kita diciduk. Kita, kan ceritakan sebenarnya," kata Nazar di sela-sela sidang.

Jaksa penuntut umum KPK kemudian meminta Andi, Anas, dan Nazar untuk diperiksa sebagai saksi pada sesi pertama. Sesi berikutnya, yaitu Ida Bagus, Roni Wijaya, dan Nani M Rusli.

Nazar memang kerap menuding Anas terlibat dalam kasus korupsi. Contohnya, Nazar menuding Anas otak dari korupsi proyek Hambalang. Nazar juga kerap menuding Anas sebagai pembohong ketika membantah tuduhan melakukan korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com