JAKARTA, KOMPAS.com - Elite Partai Persatuan Pembangunan dan PDI Perjuangan melakukan pertemuan untuk membahas kemungkinan koalisi untuk menghadapi pemilu presiden mendatang. Namun, Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali tak mengikuti pertemuan itu.
Pertemuan itu diikuti Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy alias Romy, Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan Ketua Majelis Pakar PPP Barlianta Harahap. Adapun PDIP diikuti Sekjen DPP Tjahjo Kumolo, Wasekjen PDI-P Eriko Sotarduga dan Ketua DPP PDI-P Effendy Simbolon.
Romy mengatakan, pertemuan tersebut dilakukan dalam kapasitasnya sebagai anggota majelis musyawarah partai. Pertemuan ini akan dilaporkan dalam rapat majelis musyawarah yang dipimpin oleh Suryadharma, yang bertindak sebagai ketua majelis musyawarah partai.
"Kami kan anggota majelis musyawarah yang ditugaskan membangun komunikasi politik dengan partai politik lain. Bedanya yang ini diekspos yang lain belum diekspos," kata Romy seusai pertemuan di Hotel Gran Melia, Jakarta, Selasa (6/5/2014).
Saat ditanya apakah pertemuan tersebut diketahui oleh Suryadharma, anggota DPR itu mengatakan bahwa Suryadharma tidak menjawab dengan jelas. Ia beralasan, ketidakhadiran Suryadharma dalam pertemuan itu karena sedang ada urusan.
"Kita akan melakukan rapat majelis musyawarah. Di situ setiap hasil komunikasi politik anggota kepada partai-partai politik dan bakal capres akan, kita rekap, akan kita laporkan, akan kita update satu sama lain," ucap Romy.
Romy menambahkan, pertemuan tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti pertemuan kedua pihak sebelumnya, termasuk pertemuan antara Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri denga Mantan Ketua Umum DPP PPP, Hamzah Haz. Penentuan koalisi PPP akan dibahas dan ditentukan secara resmi dalam rapat pimpinan nasional.
Sebelumnya, Suryadharma secara terbuka mendukung bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ia bahkan hadir dalam kampanye terbuka Gerindra sebelum pemilu legislatif. Sikap Suryadharma itu yang menyulut konflik di internal yang berimbas pada saling pecat antarpengurus. Belakangan, mereka berdamai dan kembali pada jabatan masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.