Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ikut Pertemuan PPP dan PDI-P, Suryadharma Hanya Terima Laporan

Kompas.com - 06/05/2014, 17:30 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Elite Partai Persatuan Pembangunan dan PDI Perjuangan melakukan pertemuan untuk membahas kemungkinan koalisi untuk menghadapi pemilu presiden mendatang. Namun, Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali tak mengikuti pertemuan itu.

Pertemuan itu diikuti Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy alias Romy, Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan Ketua Majelis Pakar PPP Barlianta Harahap. Adapun PDIP diikuti Sekjen DPP Tjahjo Kumolo, Wasekjen PDI-P Eriko Sotarduga dan Ketua DPP PDI-P Effendy Simbolon.

Romy mengatakan, pertemuan tersebut dilakukan dalam kapasitasnya sebagai anggota majelis musyawarah partai. Pertemuan ini akan dilaporkan dalam rapat majelis musyawarah yang dipimpin oleh Suryadharma, yang bertindak sebagai ketua majelis musyawarah partai.

"Kami kan anggota majelis musyawarah yang ditugaskan membangun komunikasi politik dengan partai politik lain. Bedanya yang ini diekspos yang lain belum diekspos," kata Romy seusai pertemuan di Hotel Gran Melia, Jakarta, Selasa (6/5/2014).

Saat ditanya apakah pertemuan tersebut diketahui oleh Suryadharma, anggota DPR itu mengatakan bahwa Suryadharma tidak menjawab dengan jelas. Ia beralasan, ketidakhadiran Suryadharma dalam pertemuan itu karena sedang ada urusan.

"Kita akan melakukan rapat majelis musyawarah. Di situ setiap hasil komunikasi politik anggota kepada partai-partai politik dan bakal capres akan, kita rekap, akan kita laporkan, akan kita update satu sama lain," ucap Romy.

Romy menambahkan, pertemuan tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti pertemuan kedua pihak sebelumnya, termasuk pertemuan antara Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri denga Mantan Ketua Umum DPP PPP, Hamzah Haz. Penentuan koalisi PPP akan dibahas dan ditentukan secara resmi dalam rapat pimpinan nasional.

Sebelumnya, Suryadharma secara terbuka mendukung bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ia bahkan hadir dalam kampanye terbuka Gerindra sebelum pemilu legislatif. Sikap Suryadharma itu yang menyulut konflik di internal yang berimbas pada saling pecat antarpengurus. Belakangan, mereka berdamai dan kembali pada jabatan masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com