Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Mahfud Pendamping Terkuat bagi Jokowi

Kompas.com - 04/05/2014, 16:54 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD adalah bakal calon wakil presiden yang paling kuat untuk mendampingi bakal calon presiden PDI-Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi).

Menurut hasil survei tersebut, Mahfud punya efek positif dan signifikan bagi Jokowi untuk mengalahkan capres lainnya, yakni Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie. "Faktor Mahfud jelas menaikan elektabilitas Jokowi dan menahan Prabowo," kata peneliti SMRC Sirojudin Abbas saat memaparkan hasil survei lembaganya di Jakarta, Minggu (4/5/2014).

Survei ini mengasumsikan Jokowi-Mahfud bertarung melawan Prabowo-Hatta Rajasa serta Aburizal-Wiranto. Menurut hasil survei, elektabilitas Jokowi jika dipasangkan dengan Mahfud sekitar 47,6 persen. Sementara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sekitar 27,4 persen, disusul Aburizal-Wiranto sekitar 12,2 persen.

Survei SMRC juga mengukur elektabilitas Jokowi jika dipasangkan dengan bakal cawapres lainnya, yakni Jusuf Kalla, Dahlan Iskan, Basuki Tjahaja Purnama, dan Ryamizard Ryacudu. Menurut hasil survei, Kalla justru mengurangi elektabilitas Jokowi jika diasumsikan Jokowi-Kalla melawan Prabowo-Hatta dan Aburizal-Wiranto.

Menurut hasil survei, elektabilitas Jokowi tanpa dipasangkan dengan Kalla mencapai 47,1 persen. Namun, begitu dipasangkan dengan Kalla, elektabilitasnya menjadi 46,1 persen. "Bila wakil Jokowi adalah Kalla, efeknya kurang signifikan, gapnya dengan Prabowo hanya sedikit membesar," ucap Sirojudin.

Sementara itu, elektabilitas Prabowo-Hatta, menurut hasil survei, sekitar 32,1 persen. Lalu Aburizal-Wiranto sekitar 9,2 persen. Kendati demikian, menurut hasil survei ini, elektabilitas Jokowi jika dipasangkan dengan Kalla bisa meningkat dengan asumsi Jokowi-Kalla berhadapan dengan Prabowo dan politikus Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Heryawan.

Dengan asumsi demikian, elektabilitas Jokowi jika dipasangkan dengan Kalla sekitar 52,4 persen. Sementara jika sendirian, elektabiltas Gubernur DKI Jakarta itu sekitar 51,6 persen. Persentase elektabilitas Jokowi-Kalla unggul sekitar 15,9 persen dibandingkan dengan pasangan Prabowo-Ahmad Heryawan.

"Jadi dalam pandangan kita untuk Prabowo, mau pasangannya Aher atau Hatta, tidak memberikan kontribusi penting. Sebaliknya, kalau Jokowi dipasangkan dengan Mahfud dan Kalla memberikan efek positif," kata Sirojudin.

Selain itu, hasil survei ini menunjukkan bahwa Dahlan dan Basuki tidak memberikan efek signifikan bagi elektabilitas Jokowi jika dipasangkan sebagai cawapres melawan Prabowo-Hatta dan Aburizal-Wiranto.

Demikian juga dengan Ryamizard. Menurut Sirojudin, dukungan pada Jokowi justru melemah secara signifikan jika dia dipasangkan dengan Ryamizard. "Ryamizard efeknya negatif pada Jokowi, jika dipasangkan dengan Ryamizard 41,8 persen, jika Jokowi tanpa wakil 47,1 persen," ucapnya.

Survei ini dilakukan SMRC pada 20-24 April 2014 dengan metodologi random sampling. Jumlah sampel awal 2.040, tetapi yang valid dianalisis hanya 2.015. Berdasarkan jumlah sampel tersebut, diperkirakan margin of error sebesar 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sirojudin mengatakan, survei ini didanai pihak ketiga. Namun, dia enggan menyebutkan nama pihak pemberi dana tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com