Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Senang Para Elitenya Merapat ke Jokowi

Kompas.com - 01/05/2014, 16:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Wakil Sekretaris Jendral Partai Golkar Nurul Arifin mengaku tidak khawatir jika elite-elite Partai Golkar menjadi bakal calon wakil presiden bagi bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo alias Jokowi.

Sebaliknya, justru Nurul mengaku senang karena peluang Golkar untuk berada di pemerintahan semakin terbuka lebar. "Enggak apa-apa. Kita senang-senang aja (kalau ada yang merapat ke Jokowi). Pergerakan itu memang biasa dilakukan dan menjadi tradisi Golkar dari sejak tahun 2004. Jadi bukan hal yang aneh kultur seperti itu karena sudah terjadi berulang, dan sudah menjadi suatu kebiasaan," kata Nurul di Jakarta, Kamis (1/5/2014) siang.

Pada Pemilu 2004 lalu, Golkar mengusung Wiranto berpasangan dengan Salahudin Wahid. Namun, politisi Golkar Jusuf Kalla juga maju bersama capres Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Akhirnya, SBY-JK terpilih dan Golkar berada di pemerintahan meskipun pasangan capres-cawapres yang diusungnya mengalami kekalahan.

"Jadi kalau nantinya ada cawapres dari Golkar, ya kita tenang-tenang saja, senang juga. Artinya, kader Golkar kan bisa mewarnai di mana aja," tambah Nurul.

Menurut Nurul, majunya para elite Golkar menjadi cawapres dari partai lain itu juga tidak akan memecah suara Aburizal Bakrie dan pasangannya nanti. Menurut dia, Aburizal mempunyai pendukung loyal yang tidak akan berpaling ke pasangan lainnya.

"Masing-masing kan ada follower-nya, jadi enggak akanlah (suara terpecah). Kalau menurut saya sih, hasil yang dulu-dulu itu sudah membuktikan. Enggak masalah," ujarnya.

Sebelumnya, nama politisi senior Partai Golkar, Jusuf Kalla, sering disebut-sebut sebagai bakal cawapres Jokowi. Bahkan, JK sudah melakukan safari politik ke Partai Nasdem, satu-satunya partai yang sudah berkoalisi dengan PDI-P.

Elektabilitas Jokowi-JK juga kerap menempati peringkat tertinggi dalam berbagai simulasi survei. Jokowi juga sebelumnya sempat bertandang ke kediaman Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung.

Meski dikemas sebagai acara makan mi bersama, pembicaraan soal politik termasuk soal cawapres terselip dalam perbincangan. Terakhir, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Luhut Panjaitan juga menyatakan siap apabila dilamar PDI-P untuk menjadi bakal cawapres bagi Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat hingga 16 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com