"Kita sekarang kembali ke titik nol. Saya tidak mau lihat ke belakang lagi. Kita sekarang melihat ke depan," kata Suryadharma sesaat sebelum pelaksanaan Musyawarah Kerja Nasional III di Cisarua, Bogor, Rabu (23/4/2014).
Menurutnya, fatwa yang telah disampaikan Ketua Majelis Syariah DPP KH Maemoen Zubair sudah diterima oleh kubu Suryadharma dan Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy. Fatwa tersebut sudah final dan tinggal disahkan melalui mekanisme administratif dalam Mukernas III.
"Perbedaan pendapat yang selama ini, pada hari ini dinyatakan selesai," katanya.
Dalam kesempatan itu, Suryadharma juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dinamika dalam tubuh partai Kabah tersebut. Dia meminta masyarakat memaklumi kondisi tersebut.
"Kepada masyarakat Indonesia, umat Islam, pemilih PPP dalam pemilu, yang merasa terganggu dengan kisruh PPP, ini hanya dinamika biasa dalam partai politik. Anggap saja ini sebuah tesa yang menciptakan antitesis dan menghasilkan hal yang jauh lebih baik," ujarnya.
Islah diambil setelah kedua belah pihak melakukan pertemuan dengan dipimpin oleh Ketua Majelis Syariah DPP KH Maemoen Zubair, Selasa (22/4/2014) malam. Dalam pertemuan tersebut, Maemoen membacakan fatwa yang akhirnya disetujui kedua belah pihak.
Selain meminta kedua belah kubu untuk berdamai, fatwa Maemoen tersebut juga meminta agar semua posisi petinggi PPP yang telah dipecat untuk dikembalikan seperti semula. Fatwa dari tokoh yang dituakan di PPP itu juga menyebut belum ada koalisi dengan partai mana pun, termasuk Gerindra. Fatwa tersebut nantinya akan disahkan melalui mekanisme administratif yang ada di dalam Mukernas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.