Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akil Minta Rp 10 Miliar, Zainudin Mengira Hanya Bercanda

Kompas.com - 14/04/2014, 19:41 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka isi percakapan antara Ketua DPD Golkar Jawa Timur (Jatim) Zainudin Amali dan Akil Mochtar, yang saat itu masih menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi, melalui BlackBerry Messenger (BBM), terkait sengketa Pilkada Jawa Timur. Jaksa pun mencecar Zainudin soal dugaan permintaan Akil Rp 10 miliar untuk pengurusan sengketa Pilkada Jatim.

"Apa benar saksi berkomunikasi dengan terdakwa (Akil) mengenai Pilkada Jawa Timur dan nominal Rp 10 miliar," tanya jaksa Elly Kusumastuti dalam sidang kasus dugaan suap sengketa pilkada dengan terdakwa Akil di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (14/4/2014).

Zainudin membenarkan isi BBM dengan Akil tersebut. Namun, ia mengaku saat itu hanya menanyakan kelanjutan sengketa Pilkada Jatim di MK. Mengenai penyebutan Rp 10 miliar, Zainudin mengira Akil hanya bercanda.

"Itu benar dari saya BBM. Pak Akil bilang 10 miliar, tapi saya pikir dia hanya bercanda untuk menakut-nakuti saya supaya tidak menghubungi Pak Akil lagi," kata Zainudin.

Zainudin menduga, Akil saat itu hanya ingin menghindar darinya yang terus menanyakan kelemahan pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf dalam sengketa Pilkada Jatim. Jaksa kemudian menanyakan kepada siapa Zainudin akhirnya menginfokan permintaan Akil sebesar Rp 10 miliar itu.

"Tidak ada. Karena itu (BBM) baru malam," jawab Zainudin.

Dalam dakwaan Akil, Zainudin selaku Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar I Jawa Timur disebut pernah memberikan janji Rp 10 miliar kepada Akil untuk pengurusan sengketa Pilkada Jatim. Saat itu, Zainuddin adalah Ketua Bidang Pemenangan Pilkada Jatim untuk pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf. 

Awalnya, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Herman Suryadi Sumawiredja mengajukan permohonan keberatan ke Mahkamah Konstitusi atas hasil Pilkada Jatim yang dimenangkan oleh Soekarwo. Kemudian, Akil, selaku Ketua MK saat itu,  menetapkan susunan panel, yaitu dirinya sebagai ketua dan Maria Farida Indrati serta Anwar Usman sebagai anggota.

Setelah ada pengajuan keberatan itu, pada 1 Oktober 2013, Zainudin berkomunikasi dengan Akil melalui BlackBerry Messenger.

Adapun BBM Akil tersebut tertulis, "Gak jelas itu semua, saya batalin aja lah Jatim itu, pusing aja. Suruh mereka siapkan 10 m (Rp 10 miliar) saja kl (kalau) mau selamat. Masak hanya ditawari uang kecil, gak mau saya... ."

Zainudin pun membalas BBM Akil, "Baik Bang, klau (kalau) ada arahan begitu ke Sy (saya), siap Sy (saya) infokan."

SMS pun berlanjut dan keesokan harinya, Zainudin mengirim pesan "Ass bang, Alhamdulillah positif. Kapan bisa komunikasi darat? Mohon arahan, tks."

Akil pun kemudian membalas, "Kapan ada waktu? Secepatnya".

Zainudin kemudian mengatakan akan ke rumah dinas Akil di Widya Chandra malam itu juga. Akil pun mengatakan, "Eksekusi langsung."

Namun, Akil meminta Zainudin untuk menunggu BBM selanjutnya. Kemudian, Akil mengirimkan pesan BBM agar Zainudin segera ke rumahnya. Akil bahkan mengancam akan mengulang Pilkada Jatim jika Zainudin tidak datang pada saat itu juga.

"Bisa ketemu saya sekarang di rumah. Darurat. Kalau enggak diulang nih, Jatim," tulis Akil dalam pesan BBM.

Zainudin langsung mengatakan akan segera meluncur ke rumah Akil. Namun, pertemuan itu batal karena Akil pada 2 Oktober 2013 pukul 21.00 itu sudah ditangkap petugas KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com