Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Ucapkan Selamat kepada PDI-P, Golkar, dan Gerindra

Kompas.com - 09/04/2014, 23:43 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan ucapan selamat kepada PDI Perjuangan yang dinyatakan unggul dalam berbagai penghitungan cepat (quick count) oleh berbagai lembaga survei. Ucapan selamat juga disampaikannya kepada Golkar dan Gerindra yang meraih suara lebih banyak dari Demokrat.

SBY mengatakan, hasil hitung cepat itu setidaknya dapat menjadi gambaran tentang hasil Pemilu Legislatif 2014. Demokrat menerima hasil hitung cepat yang menyebutkan bahwa partai nomor urut 7 itu berada di posisi keempat di bawah partai-partai di atas. Demokrat juga menunggu hasil resmi rekapitulasi suara dari Komisi Pemilihan Umum.

"Atas nama Partai Demokrat, kami juga ucapkan selamat kepada partai-partai yang memperoleh suara relatif lebih tinggi (dari Demokrat), khususnya PDI Perjuangan, Golkar, dan Gerindra," kata SBY dalam jumpa pers di Cikeas, Bogor, Rabu (9/4/2014) malam.

SBY mengatakan, partainya akan mengevaluasi hasil perolehan suara sementara ini sebagai bahan pertimbangan pada masa depan. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada kader dan simpatisan partai yang telah berupaya mendukung perolehan suara partai nomor urut 7 tersebut.

SBY juga mengucapkan terima kasih kepada Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, Polri, TNI, dan masyarakat luas yang telah bersama-sama menyukseskan penyelenggaraan pesta demokrasi tahun ini.

Dalam hitung cepat Indikator Politik Indonesia, suara Demokrat juga berada pada posisi keempat dengan 9,9 persen suara. Posisinya berada di bawah PDI-P yang meraih 18,94 persen suara, Golkar dengan 14,6 persen, dan Gerindra 12,23 persen.

Sementara itu, dari hasil hitung cepat Litbang Kompas, Demokrat meraih 9,42 persen di urutan keempat. Di atasnya ada PDI-P dengan 19,23 persen, Golkar dengan 15,03 persen, dan Gerindra dengan 11,75 persen. Hasil ini mencakup 93 persen dari total 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) yang dijadikan sampel di 34 provinsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com