Ia menilai, Soekarno menjadi presiden pertama Republik Indonesia karena kemampuan orasinya yang mendunia. Figur Soekarno saat itu dianggapnya tepat mewakili Indonesia tampil percaya diri di panggung internasional meski baru meraih kemerdekaan.
Era berikutnya, kata Melani, Soeharto berhasil membangun ekonomi bangsa. Sementara, BJ Habibie membangun teknologi, Abdurrahman Wahid mengedepankan pluralisme, Megawati Soekarnoputri tampil sebagai presiden wanita pertama di Indonesia, dan era Susilo Bambang Yudhoyono yang berlatar militer.
Saat ini, menurutnya, publik menginginkan calon pemimpin yang sederhana, jujur dan merakyat karena jengah dengan banyaknya kasus korupsi yang menyeret elite-elite partai politik.
"Kira-kira begitu lah, tiap era punya idola. Sekarang yang diidolakan yang berpenampilan sederhana. Tiap era punya masanya. Jadi, kita enggak bisa paksakan," kata Melani.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat itu menambahkan, siapa pun Presiden RI selanjutnya, semua pihak harus memberikan dukungan. Ia berharap figur terpilih kuat secara fisik dan mental untuk menghadapi tekanan dan tugas-tugas berat sebagai pemimpin.
"Jadi memang mentalnya harus kuat. Apalagi kalau lihat Twitter atau Facebook, kata-katanya seperti bukan orang Indonesia," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.