Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boleh Kampanye Saling Serang, asal..

Kompas.com - 31/03/2014, 16:37 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Dr Ermus menilai kampanye saling serang antarparpol sah saja dilakukan menjelang pemilu seperti saat ini. Dengan catatan, kata dia, harus berdasarkan data.

"Kalau serangan yang dilakukan berdasarkan data, justru baik untuk masyarakat. Masyarakat jadi tahu calon yang bagus dan tidak. Tapi kalau tanpa data, itu termasuk black campaign," ujar Ermus, Senin (31/3/2014) di Jakarta.

Ia mencatat, aksi kampanye saling serang dan kampanye negatif sudah dilancarkan pada masa kampanye yang berlangsung sejak 16 Maret lalu. Salah satu yang paling gencar ditujukan kepada bakal calon presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo. Meski tak secara eksplisit, sindiran ditujukan kepadanya.

Selain itu, beredarnya video pelesiran ke Maladewa yang dilakukan bakal calon presiden dari Partai Golkar Aburizal Bakrie bersama duo Zalianty. Menurut Ermus, penyebaran video ini tidak termasuk dalam kampanye hitam. Akan tetapi, memberikan efek timbulnya persepsi liar di masyarakat.  

"Itu berpengaruh negatif terhadap Aburizal dan Golkar. Kita orang timur, masyarakat akan mempertanyakan mengapa politisi pergi dengan perempuan bukan muhrimnya, ke sebuah pulau, hanya berempat?" katanya.

Ia mengemukakan, akan lebih baik jika Ical mundur dari pencalonannya sebagai bakal capres. 

"Budaya mundur itu baik. Saya sarankan Aburizal untuk mundur, itu akan lebih terhormat. Lebih baik untuk Golkar atau jelas-jelas berkoalisi untuk calon wakil presiden Jokowi," ujar Ermus.

Seperti diberitakan sebelumnya, kampanye yang menyerang partai dan kandidat bakal capres lain mulai dilancarkan pada masa kampanye pemilu. Ada istilah capres boneka, pemimpin yang tidak amanah, hingga penayangan iklan anonim yang dinilai menyerang Jokowi dengan judul "Kutagih Janjimu". 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com