Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Tunai Meningkat Jelang Pemilu

Kompas.com - 27/03/2014, 22:06 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Pemeriksaan dan Riset Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengatakan, jumlah transaksi keuangan tunai cenderung meningkat menjelang pemilihan umum. Ada korelasi antara aktivitas politik dan transaksi keuangan.

"Yang mau disampaikan, ada korelasi antara aktivitas politik dengan aktivitas transaksi keuangan. Itu yang tergambar dari laporan (yang diterima PPATK)," kata Ivan di Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Menurut data PPATK, terjadi pergerakan nilai transaksi tunai sekitar 145 persen dari tahun 2003 hingga 2004. Kemudian menjelang Pemilu 2009, atau dalam kurun waktu 2008-2009, terjadi pergerakan transaksi keuangan tunai yang meningkat sekitar 125 persen.

"145 persen itu transaksi keuangan yang dilaporkan kepada KPK dilihat dari periode sebelumnya. Contoh 2008, ada 10.000, kemudian naik menjadi 23.000 sekian. Anomali itu tidak pernah terjadi dibandingkan dengan periode sebelumnya," ujar Ivan.

Sementara itu untuk periode 2013-2014, Ivan mengatakan, PPATK belum mendapatkan data pasti mengenai transaksi tunai tersebut. Dia juga mengatakan, PPATK mengikuti transaksi yang berkaitan dengan politisi tertentu selama masa kampanye. Namun, Ivan enggan mengungkapkan lebih detail mengenai penelusuran PPATK terkait politikus ini.

"Kita sudah sangat cermat mengikuti transaksi dari nama-nama yang kita peroleh dari Bawaslu, KPU, sumber lainnya," ujarnya.

Transaksi yang berkaitan dengan politisi tersebut, menurut Ivan, nilainya bervariasi mulai dari  ratusan juta hingga ratusan miliar. Ivan menilai transaksi mencurigakan ini bisa mengindiksikan dugaan tindak pidana korupsi.

"Bisa dalam posisi dia terima gratiifikasi atau dia manfaatkan anggaran daerah ataupun pemerintah untuk kepentingan diri sendiri. Transaksi di rekening pribadi atau rekening keluarga dengan sumber dana yang seharusnya dia kelola," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com