JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang baru terpilih pekan lalu, Hafid Abbas, menyatakan tetap profesional dan tidak akan terkait kepentingan pihak mana pun. Hal itu disampaikan Hafid terkait dengan istrinya yang menjadi calon anggota legislatif dari salah satu partai peserta Pemilu 2014, yaitu Partai Gerindra.
Hafid juga mengatakan, soal pencalegan merupakan hak politik istrinya sebagai warga negara. ”Istri saya profesional. Dia dokter,” kata Hafid kepada pers.
Istri Hafid, yaitu Ernawaty Amrah, menjadi caleg Gerindra untuk Sulawesi Selatan II.
Hafid bercerita, istrinya memang menyukai kegiatan sosial. Ia telah memberikan banyak beasiswa untuk anak-anak kurang mampu. Istrinya direkrut karena memiliki banyak jaringan dan telah berbuat banyak bagi masyarakat.
”Saya pikir hal ini tidak usah dibesar-besarkan karena memang banyak partai yang senang sama istri saya,” ujar Hafid.
Sementara itu, komisioner Komnas HAM, Otto Syamsuddin Ishak, berpendapat lain. Menurut dia, kondisi tersebut dapat menyulitkan Komnas HAM.
”Ketua Komnas HAM saat ini memiliki area pengawasan salah satunya Provinsi Sulawesi Selatan. Istri yang bersangkutan menjadi caleg Partai Gerindra dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan. Ini potensial menyebabkan konflik kepentingan terkait kerja-kerja Komnas HAM,” kata Otto, Kamis (13/3).
Hafid baru terpilih secara aklamasi pada Rabu (5/3). Dari 13 komisioner, empat orang tidak memilih. Pergantian Ketua Komnas HAM kini dilakukan setiap tahun setelah ada kesepakatan internal yang mendapat sorotan banyak pihak pasca kisruh komisioner awal tahun 2013.
Saat dikonfirmasi, Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi menyatakan tidak tahu bahwa istri Ketua Komnas HAM Hafid Abbas merupakan caleg dari Gerindra.
Suhardi juga menegaskan, dirinya tidak bisa dikait-kaitkan dengan adanya caleg Gerindra yang memiliki hubungan keluarga dengan Ketua Komnas HAM. ”Saya baru tahu tentang hal ini dari Anda dan saya tidak kenal secara pribadi dengan banyak caleg,” kata Suhardi.
Menurut dia, walaupun setiap caleg Gerindra melalui proses wawancara, pertanyaannya tidak sampai pada hubungan keluarga. ”Jadi, tidak sampai ke suaminya siapa,” kata Suhardi. (ONG/EDN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.