Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimintai Uang Saat Kampanye? Ini Trik untuk Para Caleg

Kompas.com - 11/03/2014, 22:55 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Praktik politik uang dalam pesta demokrasi kerap terjadi. Entah itu berasal dari inisiatif sang caleg untuk membagi-bagi uang demi mendapatkan dukungan konstituen, atau sebaliknya, konstituen yang "menodong" caleg untuk memberikan sejumlah uang. Anggota Badan Pengawas Pemilu, Nelson Simanjuntak, mengatakan, hal semacam ini bisa dicegah. Salah satunya dengan mengajak Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) saat kampanye atau mengunjungi konstituen.

Nelson mengisahkan, seorang caleg mengungkapkan bahwa saat berkunjung ke daerah pemilihannya di Jawa Tengah, ia dimintai duit oleh konstituennya. Namun, ia menolak permintaan tersebut dan meminta anggota Panwaslu yang ikut bersamanya untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat.  

"Waktu itu dia (caleg) bilang, saya bukannya tidak mau memberi uang. Tapi coba saya tanyakan ke panwaslu, apakah memberikan uang itu diperbolehkan," kisah Nelson, dalam diskusi bertajuk "Demokrasi dan Pemilihan Umum: Mengawal Pemilu Bersih", di Jakarta, Selasa (11/3/2014).

Kepada masyarakat, anggota Panwaslu menjelaskan bahwa praktik politik uang dilarang. Masyarakat tidak diperkenankan untuk meminta, dan caleg juga tidak diperbolehkan untuk menawarkan atau memberikan sesuatu kepada masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan mengatakan, caleg seharusnya menjual visi dan misi saat kampanye.

"Tapi yang terjadi di lapangan, caleg itu justru dicap pelit oleh masyarakat. Masih kampanye aja pelit, apalagi jika nanti sudah dipilih," katanya.

Meski sulit, ia menambahkan, pemberantasan praktik jual beli suara harus tetap dilakukan. Hal ini penting agar pelaksanaan pemilu mendatang dapat memenuhi aspek jujur dan adil.

"Meski ada caleg yang dianggap bagus, mereka masih tetap harus keluar uang. Tapi yang jelas, kampanye kita untuk mencegah politik uang harus tetap digalakkan," kata Ade. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Dijaga Prajurit Puspom di Tengah Isu Penguntitan, Menko Polhukam: TNI Memang Ada di Sana

Kejagung Dijaga Prajurit Puspom di Tengah Isu Penguntitan, Menko Polhukam: TNI Memang Ada di Sana

Nasional
Addin Jauharuddin Dilantik Jadi Ketum Gerakan Pemuda Ansor 2024-2029

Addin Jauharuddin Dilantik Jadi Ketum Gerakan Pemuda Ansor 2024-2029

Nasional
Komisi III Buka Kans Panggil Kabareskim soal Kasus Vina Cirebon

Komisi III Buka Kans Panggil Kabareskim soal Kasus Vina Cirebon

Nasional
KPK Sebut Putusan Sela yang Bebaskan Gazalba Saleh Ngawur dan Konyol

KPK Sebut Putusan Sela yang Bebaskan Gazalba Saleh Ngawur dan Konyol

Nasional
Saksi Sebut Sekjen Hermawi Taslim Tahu Acara Partai Nasdem Dibiayai Kementan Rp 850 Juta

Saksi Sebut Sekjen Hermawi Taslim Tahu Acara Partai Nasdem Dibiayai Kementan Rp 850 Juta

Nasional
Penampakan Caleg PKS Tersangka Narkoba Tiba di Bareskrim

Penampakan Caleg PKS Tersangka Narkoba Tiba di Bareskrim

Nasional
Ingin Khofifah Gandeng PDI-P di Pilkada Jatim, Said: Alangkah Baiknya Jatim Itu Belah Semangka

Ingin Khofifah Gandeng PDI-P di Pilkada Jatim, Said: Alangkah Baiknya Jatim Itu Belah Semangka

Nasional
Pemilik Burj Khalifa Temui Prabowo, Ingin Bangun Pariwisata Indonesia

Pemilik Burj Khalifa Temui Prabowo, Ingin Bangun Pariwisata Indonesia

Nasional
Dirut BPJS: Dokter Asing Boleh Layani Pasien BPJS Kesehatan, asal...

Dirut BPJS: Dokter Asing Boleh Layani Pasien BPJS Kesehatan, asal...

Nasional
Syukur Aisyah Rumahnya Direnovasi, Tak Lagi Tidur Beralas Tanah dan BAB di Plastik

Syukur Aisyah Rumahnya Direnovasi, Tak Lagi Tidur Beralas Tanah dan BAB di Plastik

Nasional
Ada Dugaan Jampidsus Dikuntit Densus, Menko Polhukam Sebut Hubungan Polri-Kejagung Aman

Ada Dugaan Jampidsus Dikuntit Densus, Menko Polhukam Sebut Hubungan Polri-Kejagung Aman

Nasional
Kementan Danai Acara Partai Nasdem untuk Caleg DPR RI Rp 850 Juta

Kementan Danai Acara Partai Nasdem untuk Caleg DPR RI Rp 850 Juta

Nasional
Jampidsus Dilaporkan Dugaan Korupsi, Ketua KPK: Semua Aduan Ditangani dengan Prosedur Sama

Jampidsus Dilaporkan Dugaan Korupsi, Ketua KPK: Semua Aduan Ditangani dengan Prosedur Sama

Nasional
Kalah di Putusan Sela, KPK Akan Bebaskan Lagi Hakim Agung Gazalba Saleh

Kalah di Putusan Sela, KPK Akan Bebaskan Lagi Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Megawati Kritik Revisi UU MK, PDI-P Pertimbangkan Layangkan Nota Keberatan Saat Paripurna DPR

Megawati Kritik Revisi UU MK, PDI-P Pertimbangkan Layangkan Nota Keberatan Saat Paripurna DPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com