LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Tinggal sendirian di rumah beratap daun rumbia dan beralaskan tanah, kini hanya tinggal kenangan bagi Aisyah (80 tahun). Warga Desa Pulo Rungkom, Aceh Utara itu mendapatkan bantuan perbaikan untuk rumahnya yang tak layak huni.
“Alhamdulillah, senang. Semoga sehat dan panjang umur,” ujar Aisyah saat hendak menempati rumahnya yang telah diperbaiki, Senin (27/5/2024).
Aisyah adalah salah warga lanjut usia (Lansia) penerima manfaat dalam program Rumah Sejahtera Terpadu (RST) di Aceh Utara. Penyaluran bantuan kali ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan Hari Lansia Nasional 2024.
Baca juga: Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya
Rumah umah Aisyah memiliki luas tak lebih dari 3,5 x 5 meter. Lantainya dilapisi keramik berwarna putih, dengan atap bangunan menggunakan material asbes.
Bangunannya tampak kokoh, meski tak seluruh tembok memakai batu bata. Jendela untuk pencahayaan dan aliran udara juga tersedia di bagian kamar dan dapur.
Sambil didampingi petugas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Aisyah melihat ruang tengah, kamar dan dapur baru rumahnya.
Matanya tampak berkaca-kaca ketika diajak melihat bentuk baru rumah yang berbeda dibanding sebelumnya.
Senyuman yang terpancar dari wajah Aisyah berubah ketika diajak melihat kamar mandi di sudut rumah barunya karena selama ini tak pernah mempunyai fasilitas toilet.
Sebelum rumahnya direnovasi, lansia di Aceh Utara itu mandi di bilik dekat sumur belakang rumahnya.
Sedangkan untuk buang air besar (BAB), Aisyah menggunakan kantong kresek, lalu membuangnya ke hutan atau sungai di belakang rumah.
“Dulu rumahnya tapi bilik kayu semua. Terus karena WC kan enggak ada, jadi pakai plastik baru dibuang ke hutan atau sungai di belakang,” cerita Aisyah.
Aisyah mengaku bersyukur dengan bantuan renovasi karena bisa tinggal di rumah dengan lebih nyaman dan fasilitas yang lebih lengkap.
Lansia itu tak perlu menimba air dari sumur saban pagi, dan menyiapkan kantong kresek setiap kali ingin BAB.
Perlengkapan memasak, alat makan, ranjang tidur hingga lemari pakaian juga sudah tersedia.
Aisyah pun tak perlu lagi sibuk menolak ajakan tinggal di rumah sang anak, meski jaraknya cukup dekat.