Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lagi Tentukan Hakim MK seperti Memilih Akil Mochtar

Kompas.com - 18/02/2014, 10:09 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat, meminta rekan-rekan di komisinya lebih serius dalam menentukan calon hakim Mahkamah Konstitusi. Menurutnya, kasus yang menjerat mantan Ketua MK Akil Mochtar dapat dijadikan pelajaran berharga agar pemilihan hakim konstitusi selanjutnya dilakukan dengan mekanisme yang superketat.

Martin menjelaskan, pada saat memilih Akil sebagai hakim konstitusi, Komisi III ia tuding tak melalui mekanisme uji kelayakan dan uji kepatutan (fit and propert test). Ia berharap proses serupa tak terjadi kembali, mengingat saat ini MK dihadapkan dengan kebutuhan dua hakim konstitusi pengganti hakim konstitusi Harjono yang akan pensiun dan Akil Mochtar yang tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Saya tak ingin Komisi III memilih hakim MK seperti memilih Akil, yang seharusnya melalui fit and proper test, tapi langsung ditetapkan sebagai hakim MK," kata Martin, di Jakarta, Selasa (18/2/2014).

Dalam hal ini, politisi Partai Gerindra itu meminta publik melakukan pengawasan bersama. Tujuannya adalah untuk menciptakan mekanisme pemilihan hakim konstitusi yang kredibel sehingga tak terjadi lagi kasus seperti yang dialami Akil Mochtar.

Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy sebelumnya mengatakan, pihaknya menargetkan bisa memilih hakim konstitusi pengganti Akil Mochtar dan Harjono sebelum masa reses yang dimulai awal Maret 2014.

Hal itu mengingat, tanpa hakim konstitusi pengganti, MK akan kesulitan menjalankan tugasnya karena jumlah hakim konstitusi hanya tersisa tujuh orang. Padahal, MK harus menangani sengketa pemilu.

Menurut Tjatur, sudah ada pihak-pihak yang mendaftarkan diri menjadi calon hakim konstitusi. Meski demikian, Tjatur tidak membuka identitas yang bersangkutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com