Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soegeng Sarjadi Bandingkan Joko Widodo dan Djoko Kirmanto

Kompas.com - 12/02/2014, 13:03 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Soegeng Sarjadi membandingkan cara kerja Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Ia mengkritik kinerja Djoko selama hampir 10 tahun menjabat Menteri Pekerjaan Umum. Menurutnya, Djoko dan Jokowi memiliki konsep yang berbeda dalam bekerja. Jokowi, kata Soegeng, mengerjakan sesuatu dengan tak berlama-lama pada berpikir dan berencana, tetapi langsung bertindak. Cara ini dinilai bisa menyelesaikan masalah dengan cepat.  

"Kenapa Jokowi itu populer? Kalau orang Jawa, Jokowi itu pak lurah. Saat ada warganya minta bantuan, dia langsung datang. Dia menjawab permasalahan dengan simpel dan gampang," ujar Soegeng saat memberikan sambutan pada peluncuran buku Sukardi Rinakit berjudul Memompa Ban Kempis di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu (12/2/2014) siang.

LTF Menteri PU Djoko Kirmanto saat memberikan sambutan pembukaan Sarasehan dan Penandatangan Kesepakatan Perwujudan Kota Hijau dan Kota Pusaka, Kamis (8/11/2012).
Ia mengungkapkan hal itu sebelum Jokowi datang ke acara tersebut. Sementara, lanjut Soegeng, selama bertahun-tahun menjabat Menteri PU, Djoko dinilainya tidak bekerja maksimal.

"Saya kerap mengkritik Menteri PU Kirmanto itu. Selama menjabat, tidak pernah muncul ke publik. Kebijakannya apa, kinerjanya apa, tidak pernah kelihatan," kata Soegeng. 

Menurutnya, salah satu kegagalan Djoko adalah belum terealisasinya jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi. Padahal, lanjut dia, pembangunan tol bukanlah hal yang sulit jika dikerjakan dengan serius.

"Di negara lain tidak ada yang sampai seperti ini, cuma di Indonesia saja," ujarnya.

Ke depannya, menurut dia, pemimpin seperti Jokowi dibutuhkan Indonesia. Kemampuan Jokowi yang cepat dan tanggap terhadap permasalahan yang dialami oleh rakyat, kata dia, dapat membawa bangsa Indonesia menjadi lebih maju ke depannya.

"Pemimpin yang akan datang seharusnya begitu. Gampang ditemui, gampang menyelesaikan masalah," pungkas Soegeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com