Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhuk dan HAM Didesak Cabut Pembahasan RUU KUHAP di DPR

Kompas.com - 04/02/2014, 14:39 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi dan Reformasi Hukum menyambangi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenhuk dan HAM), Selasa (4/2/2014), di Gedung Kemenhuk dan HAM, Jakarta Selatan. Mereka mendesak Kemenhuk dan HAM untuk mencabut pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dari pembahasan di DPR.

"Kami ke sini menemui Pak Denny, meminta untuk menghentikan pembahasan dan menarik RUU KUHAP dari DPR karena kami menilai ada 3 isu penting," kata Sekretaris Koalisi Siti Aminah, seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Wakil Menhuk dan HAM Denny Indrayana.

Pertama, secara substansi, Aminah menilai, RUU KUHAP terkesan melakukan upaya pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dasarnya karena tidak adanya penyebutan lembaga lain di luar kejaksaan, kepolisian, dan pengadilan (negeri, tinggi, dan Mahkamah Agung).

"Selain itu, masalah penyadapan dan penyitaan juga diatur harus melalui izin hakim," katanya.

Kedua, secara pembahasan, menurutnya juga terdapat beberapa catatan penting. Proses pembahasan RUU ini terkesan dilakukan secara tertutup untuk menghindari kritik publik dan media. Bahkan sejumlah pertemuan dilakukan pada malam hari.

"Kontrol masyarakat sangat minim, pembahasannya sangat tidak transparan dan akuntabel," ujar Aminah.

Ketiga, anggota Panja DPR yang membahas RUU ini dinilai memiliki konflik kepentingan dan diragukan komitmennya dalam pemberantasan korupsi. Bahkan, beberapa di antaranya tersangkut dalam kasus dugaan korupsi yang ditangani KPK. Namun, ia tak menyebutkan nama anggota DPR yang dimaksud.

"Oleh karena itu, kami minta pembahasan RUU ini dihentikan terlebih dahulu. Nanti kalau DPR sudah periode yang baru, bisa dimulai lagi dari awal," ujarnya.

Sementara itu, Denny menilai masukan yang diberikan oleh Koalisi adalah sesuatu yang baik dan membangun. Dia berjanji akan terus melakukan pemantauan terhadap pembahasan RUU tersebut di DPR.

"Kalau kita lihat memang ada upaya untuk melemahkan KPK, pasti akan kita cabut," kata Denny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com