"Jangan melambungkan tokoh yang menjadi pujaan publik. Tidak ada orang di dunia ini yang selalu istiqomah dan taat pada keyakinannya," ujar Kristiadi dalam diskusi di Jakarta, Minggu (8/12/2013).
Ia mengatakan, Jokowi tetap memiliki noda hitam dalam kepemimpinannya. Meski tidak menyebutkan noda hitam Jokowi, Kristiadi mengingatkan agar media massa tetap kritis terhadap Jokowi.
Jika kelemahan Jokowi tidak dikritik, Kristiadi khawatir Jokowi justru akan masuk dalam pusaran kekuasaan yang tidak benar.
"Seperti blindspot, noda hitam yang akan terus-menerus membesar. Maka dari itu, kalau memang ada yang salah, harus dikatakan salah," ucap Kristiadi.
Lebih lanjut, ia melihat masyarakat kini sudah semakin cerdas dalam memilih pemimpin. Banyaknya pelaksanaan pilkada yang ada, membuat masyarakat tak lagi terbuai dengan janji dan pencitraan.
"Rakyat tetap menghendaki hasil," ujarnya.
Meski demikian, Kristiadi tetap berkeyakinan bahwa Presiden Indonesia mendatang adalah kepala daerah yang dianggap berhasil.
"Pemimpin itu lahir bukan dalam ruang lingkup nasional, tapi lahir dari kepala-kepala daerah," ujarnya.
Seperti diberitakan, Gubernur DKI Jakarta yang juga politisi PDI Perjuangan, Jokowi merajai sejumlah survei yang dilakukan berbagai lembaga. Meski demikian, PDI Perjuangan masih belum mennentukan pilihannya.