Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPK: Hatta, Tokoh Inspiratif di Tengah Keputusasaan

Kompas.com - 04/12/2013, 11:03 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Presiden Muhammad Hatta dinilai sebagai sosok yang dapat menjadi teladan menerapkan nilai-nilai integritas dalam kehidupan sehari-hari. Hatta dikatakan sebagai inspirasi di tengah keputusasaan dan harapan akan adanya pejabat yang konsisten menjalankan sumpah jabatannya dan amanat rakyat.

"Keteladanan Beliau menjadi penyejuk, dan penyemangat kita agar senantiasa optimis dan terus menatap ke depan," kata Ketua KPK Abraham Samad saat membuka Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNKP) kedelapan di Jakarta, Rabu (4/12/2013), yang mengangkat tema "Implementasi Pelembagaan Sistem Integritas Nasional".

TRIBUNNEWS/HERUDIN Abraham Samad.

Menurut Abraham, sosok Hatta telah mengajarkan nilai-nilai kesederhanaan, keikhlasan, kejujuran, empati, tanggung jawab, kerja keras, dan sikap rela berkorban. Dia menuturkan, setelah mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden pada 1 Desember 1956, Hatta menjadi warga negara biasa. Beberapa tawaran perusahaan untuk menjadikan dia sebagai komisaris, kata Abraham, ditolak mentah-mentah.

"Alasannya sederhana, yaitu karena beliau malu, hanya karena mencari pangkat. Sikap jujur, dan sederhana beliau tunjukkan dengan menolak kenaikan uang pensiun," sambung Abraham.

Meski ketika itu, lanjutnya, Hatta tengah membutuhkan biaya untuk menghidupi istri dan ketiga anaknya. Hatta juga sempat tidak mampu untuk membayar rekening listrik karena gaji pensiunannya tidak cukup untuk membiayai kehidupan dia sehari-hari.

"Sampai akhirnya guburnur Jakarta waktu itu, Ali Sadikin, harus turun tangan membantu beliau," tutur Abraham.

Sebagai bukti lain kejujuran Hatta, lanjut Abraham, wakil presiden pertama Indonesia itu pernah menolak permintaan saudaranya yang meminta memo kepadanya agar bisa memasang telepon tanpa perlu mengantre.

"Beliau marah kala itu karena saudaranya meminta kemudahan," kata Abraham.

Dari cerita itu, Abraham meminta masyarakat agar meneladani sosok Hatta. Diharapkan, kisah Hatta yang inspiratif ini dapat menularkan virus integritas, virus antikorupsi di tengah-tengah keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

"Jadilah Hatta-Hatta masa kini, yang dapat mengharumkan nama bangsa. SIN (Sistem Integritas Nasional) bukan hanya milik KPK melainkan milik bangsa Indonesia, milik kita bersama," ucap Abraham.

Dia pun meminta agar SIN diimplementasikan di intansi masing-masing dan setiap orang menjadikan dirinya sebagai duta integritas.

"Harapannya dengan adanya SIN, identitas kita sebagai bangsa akan semakin jelas dan nyata bahwa korupsi bukan lah budaya kita. Curang bukanlah cara kita melainkan kejujuran, keraham tamahan, gotong royong yang tercermin melalui perilaku, nilai-nilai yang kita anut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com