Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

POGI: Jangan Bandingkan Dokter Indonesia dengan Singapura

Kompas.com - 30/11/2013, 19:19 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Nurdadi Saleh mengatakan bahwa pelayanan kesehatan di Indonesia tidak dapat dibandingkan dengan negara lain, seperti Singapura. Selain karena masih kekurangan dokter, kondisi itu juga dipengaruhi oleh situasi Indonesia yang tidak mendukung hal itu.

Hal itu disampaikan Nurdadi menanggapi komentar pendengar Sindo Radio dalam diskusi bertajuk Dokter Juga Manusia yang diselenggarakan Sindo Radio di Jakarta, Sabtu (30/11/2013). Pendengar tersebut mengatakan, dokter di Indonesia cenderung menjejali pasien dengan obat-obatan. Pelayanan dokter di Indonesia dianggap masih kalah dengan dokter-dokter di Singapura.

"Masalahnya dokter Singapura mendapatkan satu hari tiga sampai lima pasien. Di puskesmas di Jakarta, Kartu Jakarta Sehat 200 pasien. Hitung saja kalau pasiennya 100 orang, seorangnya 10 menit, jadi 100 menit. Jadi, jangan mengaca kepada Singapura," kata Nurdadi.

Ia mengatakan, Singapura tergolong negara maju di Asia Tenggara yang memiliki infrastruktur dan fasilitas kesehatan memadai. Menurut dia, pelayanan di suatu negara juga dipengaruhi oleh keadaan negara tersebut.

"Dokter kan bukan hidup sendiri, di tengah-tengah masyarakat yang jalanannya macet, anggota dewannya masih ada yang tidak beres. "Jangan kita jadikan, 'Hai dokter, jadilah dewan penyelamat umat manusia yang hidup di gelimangan kacau-balau ini'," ujar Nurdadi.

Dalam diskusi yang sama, Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia dokter Marius Wijayarta mengatakan, ada 454 pengaduan terkait pelayanan kesehatan yang diterima yayasannya dalam kurun waktu 1999-2012. Dari ratusan kasus tersebut, 66 persen di antaranya merupakan kasus yang berkaitan dengan pelayanan dokter.

Marius mengatakan, sebanyak 40 persen dari total kasus yang diterima YPKKI berasal dari laporan dokter atau keluarga dokter. "Setelah kita pilah-pilah, 40 persen lebih dokter dan keluarga menjadi korban. Nah kalau dokter saja bisa jadi korban, bagaimana masyarakat awam?" kata Marius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com