Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengandaikan Jokowi Jadi Capres, Basuki Dipuji PDI-P

Kompas.com - 26/11/2013, 16:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) hingga saat ini belum menentukan calon presiden. Namun, PDI-P mengapresiasi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyatakan keinginannya berduet bersama salah satu kader PDI-P, Bambang Dwi Hartono, jika Jokowi maju sebagai calon presiden 2014.

"Kami mengapresiasi aspirasi itu. Tapi, kami belum membicarakan soal capres karena masih menjadi wewenang Ketua Umum. Kami belum putuskan itu karena masih konsentrasi untuk pemilihan legislatif (pileg) dan kaderisasi dan program-program lain," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait saat dihubungi wartawan, Selasa (26/11/2013).

Politisi yang akrab disapa Ara ini melihat pernyataan Basuki yang berandai-andai jika Jokowi menjadi presiden itu adalah hal yang wajar. Pasalnya, Basuki sudah pernah merasakan kerja sama dengan Jokowi selama 1,5 tahun.

"Lagi pula, Ahok orang yang obyektif dalam menilai. Dia cerdas dan bersih. Kami menghormati pandangan ini," ucapnya.

Meski Basuki berkeyakinan Jokowi menjadi calon presiden, Ara meminta agar publik bersabar dan menunggu keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Yang terpenting, jangan sampai pilpres nanti tidak ada manfaatnya, dan hanya pertempuran kekuasaan. Tahun 2014, politik pencitraan berakhir," kata Ara.

Seperti diberitakan, Basuki bersiap menjadi gubernur DKI Jakarta jika Joko Widodo maju sebagai capres 2014. Jika skenario itu terjadi, Basuki menginginkan Bambang Dwi Hartono sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, bukan Tri Rismaharini.

"Kalau saya sih maunya Bambang DH, mantan Wali Kota Surabaya," kata Basuki di Balaikota Jakarta.

Tersirat dari pernyataan Basuki, Jokowi bisa memenangi pertarungan Pilpres 2014. Hal ini menjadi ganjil manakala Partai Gerindra sudah mengusung calon lainnya sebagai presiden, yakni Prabowo Subianto. Basuki adalah kader Partai Gerindra.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta Basuki untuk lebih fokus pada tugasnya sebagai wakil gubernur. Selain itu, perhitungan soal bursa capres masih terlalu dini dilakukan saat ini sehingga dia tidak bisa berkomentar tentang pernyataan yang disampaikan Ahok tersebut.

"Begini, calon Presiden kan belum ada yang pasti, proses pencalonan ini harus melalui tahapan pileg lalu pilpres. Terlalu dini kalau mengindikasikan Jokowi sebagai presiden sehingga saya agak sulit menanggapinya," imbuh Muzani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com