Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB: Hasil Survei Mulai Menyesatkan

Kompas.com - 22/10/2013, 17:51 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Malik Haramain meragukan hasil-hasil survei yang dipublikasikan belakangan ini. Pasalnya, Malik melihat hasil survei itu lebih banyak menyesatkan dan tak obyektif lagi.

"Lembaga survei sudah tidak obyektif. Banyak yang menjadi corongnya kekuatan politik tertentu. Hasil survei cenderung tendensius dan menyesatkan serta tidak bisa dipertanggungjawabkan secara akademik," ujar Malik di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Malik tak menyebutkan hasil survei yang dimaksud. Tapi secara garis besar, katanya, hasil-hasil survei yang sekarang ini ada semakin kontras dengan kenyataan di lapangan. Ia bahkan menuding survei dimanfaatkan untuk alat kampanye.

"Tren ini lebih banyak membodohi masyarakat ketimbang memberi informasi yang sebenarnya," kata anggota Komisi II DPR ini. Oleh karena itu, Malik menilai perlunya badan independen yang diberi kewenangan untuk melakukan sertifikasi lembaga survei. Sertifikasi ini, sebut Malik, sangat penting karena sering kali survei mempengaruhi opini publik.

Jokowi dan Prabowo Capres Wacana

Sebelumnya pada Minggu (20/10/2013), LSI milik Denny JA melansir hasil survei yang menempatkan Ketua Umum Golkar Aburizal "Ical" Bakrie, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dan capres dari hasil konvensi Partai Demokrat sebagai capres riil.

Ketiganya dianggap mampu mendulang perolehan suara dalam Pemilu untuk memajukan capres. Sementara Jokowi dan Prabowo oleh survei LSI dianggap sebagai capres wacana dengan asumsi Jokowi tidak dimajukan PDI-P dan Prabowo tidak bisa maju karena suara Partai Gerindra rendah.

Hasil survei ini menimbulkan pertanyaan. Alasan tidak memasukkan nama Jokowi dan Prabowo pun terkesan janggal. Belakangan diketahui bahwa LSI adalah langganan Partai Golkar. Namun, belum diketahui pasti apakah survei terakhir adalah atas "perintah" partai berlambang pohon beringin tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com