Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Survei LSI Sumir!

Kompas.com - 21/10/2013, 18:38 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memprediksi hanya akan ada tiga calon presiden dalam pemilu presiden 2014. Jika melihat hasil survei terhadap elektabilitas partai politik, tiga capres tersebut diusung oleh Partai Golkar, PDI Perjuangan, dan Partai Demokrat.

Menyikapi rilis LSI itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menilai sumir. Ukuran LSI, kata dia, terlalu sederhana lantaran tidak mempertimbangkan kemungkinan adanya koalisi parpol nantinya. Selain itu, LSI juga tidak mempertimbangkan perubahan perilaku pemilih hingga pemungutan suara.

"Survei sebagai salah satu bentuk ilmu pengetahuan tidak boleh dilakukan secara tendensius. Lembaga survei sebaiknya jangan menjadi konsultan politik dari salah satu kandidat," kata Fadli di Jakarta, Senin ( 21/10/2013 ).

Fadli mempertanyakan pendanaan survei LSI. Jika survei dibuat oleh konsultan politik, kata dia, biasanya akan menguntungkan klien. Hasilnya akan direkayasa sehingga tidak mendidik.

"Kami tidak khawatir (rilis LSI). Rakyat yang memilih," pungkas Fadli.

Sebelumnya, LSI membuat indeks capres 2014 yang mencakup tiga variabel, yakni capres yang dicalonkan oleh koalisi tiga parpol teratas, capres yang diusung karena menjadi pengurus di struktur partai, dan capres yang maju melalui jalur konvensi.

Hasil survei LSI pada Oktober 2013, elektabilitas parpol di tiga posisi teratas, yakni Golkar (20,4 persen), PDIP (18,7 persen), dan Demokrat (9,8 persen). Di bawah tiga parpol itu, yakni Gerindra (6,6 persen), PAN (5,2 persen), PPP (4,6 persen), PKB (4,6 persen), PKS (4,4 persen), Hanura (3,4 persen), Nasdem (2 persen), PBB (0,6 persen), dan PKPI (0,3 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com