Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rachel: Menteri Sah-sah Saja Mejeng di TV asalkan...

Kompas.com - 27/09/2013, 18:05 WIB
Ariane Meida

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Para menteri dan pejabat pemerintah yang berminat ikut dalam pertarungan bakal calon presiden, termasuk Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, dinilai sah-sah saja jika kerap tampil di televisi dan berbagai iklan. Hanya, anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Gerindra yang juga berprofesi sebagai pemain film ini mengatakan, asalkan aktivitas tersebut tidak mengganggu kinerjanya sebagai pejabat publik dan tidak menggunakan anggaran kementerian atau lembaga yang dipimpinnya.

"Ya, aku mengimbau agar semua menteri yang ikut konvensi untuk tetap mengutamakan tanggung jawabnya sebagai menteri. Situasi negara kita saat ini sedang susah," kata Rachel saat dihubungi, Jumat (27/9/2013).

Repro SCTV Menteri Perdagangan Gita Wirjawan saat menjadi bintang tamu dalam acara Inbox, Jumat (27/9/2013).

Selain Dahlan Iskan yang merupakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Perdagangan Gita Wirjawan juga makin rajin muncul di media. Selain lewat iklan Kementerian Perdagangan, terakhir Gita tampil sebagai bintang tamu dalam tayangan hiburan Inbox di salah satu stasiun televisi, Jumat (27/9/2013) pagi.

Memang, lanjutnya, banyak pihak akan curiga bahwa para menteri ini rajin muncul di media demi popularitasnya di ajang pencapresan. Rachel tidak menyalahkan kecurigaan tersebut karena menurutnya, bisa saja fokus kerja para menteri ini teralihkan oleh keikutsertaan mereka di konvensi.

"Tapi saya khawatir dengan mereka ikut konvensi. Fokusnya menangani kementerian jadi merosot," kata Rachel.

Terlebih lagi, ungkap Rachel, rapor Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN yang masing-masing dipimpin Gita dan Dahlan bisa dikatakan tidak baik. Kementerian BUMN, lanjutnya, tidak bisa menyumbang pemasukan untuk APBN dengan maksimal.

"Jika untuk menyampaikan program kementerian (kemunculan menteri di televisi), kan, bisa dengan cara yang lebih elegan, tidak harus narsis," kata Rachel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com