Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vitalia: Fathanah Malaikat bagi Saya

Kompas.com - 08/05/2013, 14:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Model cantik Vitalia Shesya menganggap tersangka kasus dugaan suap dan tindak pidana pencucian uang terkait kuota impor daging sapi, Ahmad Fathanah, sebagai malaikat. Hal itu diungkapkannya dalam wawancara dengan TVOne, Rabu (8/5/2013), siang. Dalam tiga hari terakhir, nama Vitalia mulai ramai diberitakan setelah diketahui menerima sejumlah hadiah "wah" dari Fathanah.

Ia mengakui, Fathanah kerap memberikan sejumlah hadiah. Namun, katanya, hadiah itu juga diberikan untuk anak-anaknya. Vita membantah ada timbal balik yang ia berikan dengan hadiah yang diterimanya dari Fathanah.

"Tidak (kompensasi). Saya bilang, dia malaikat untuk saya," kata Vitalia.

Vita mengatakan, tak ada kecurigaan apa pun dengan berbagai hadiah yang diberikan Fathanah. "Tidak ada (curiga). Karena saya lihat dia baik, sopan," ujarnya.

Ia mengungkapkan, pertama kali mengenal Fathanah pada November 2012. Dalam setiap pertemuan, katanya, selalu ada orang ketiga, dan tidak pernah dilakukan berdua. "Selalu ada manajer saya atau kakak sepupu," kata Vitalia, yang mengaku tak mengetahui profesi Fathanah. 

Seperti diberitakan, Ahmad Fathanah diketahui memberikan satu unit Honda Jazz putih kepada model cantik Vitalia Shesya. Honda Jazz bernomor polisi B 15 VTA tersebut sudah disita Komisi Pemberantasan Korupsi dari tangan Vitalia. Selain mobil, Vitalia juga menerima jam tangan mewah merek Chopard senilai Rp 70 juta.

Setelah namanya terseret dalam kasus ini, Vitalia menjadi buruan media. Namun, melalui pengacaranya, ia menyampaikan akan memberikan keterangan pers. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian kapan ia akan memberikan keterangan dan menjelaskan hubungannya dengan Fathanah.

Baca juga:
Lagi, Fathanah Hadiahi Honda Freed untuk Wanita Lain

Selain Mobil dan Jam, Vitalia Diduga Terima Uang dari Fathanah

Model Vitalia Juga Terima Jam Tangan Mewah dari Fathanah

Fathanah Hadiahi Honda Jazz untuk Model Cantik

Ikuti berita terkait kasus ini dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

    Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

    Nasional
    BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

    BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

    Nasional
    Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

    Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

    Nasional
    Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

    Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

    Nasional
    Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

    Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

    Nasional
    PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

    PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

    Nasional
    Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

    Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

    Nasional
    Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

    Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

    Nasional
     Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

    Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

    Nasional
    PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

    PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

    Nasional
    Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

    Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

    Nasional
    Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

    Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

    Nasional
    Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

    Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

    Nasional
     Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

    Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

    Nasional
    PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

    PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com