Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Papua Itu Sebenarnya Mau Diapain?

Kompas.com - 22/02/2013, 12:06 WIB
Edna C Pattisina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Masalah di Papua bukan sebatas hanya kekerasan dan masalah keamanan. Akar masalah ada di ekonomi di mana dana otonomi khusus dikorupsi oleh elit pusat dan daerah.

Kementerian dan Lembaga juga tidak sepenuh hati bekerja dan hanya berbasa-basi dengan proyek ini dan itu tanpa menjadi solusi. "Ini Papua mau diapain? Itu political will Presiden," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin, Jumat (22/2/2013).

Kebijakan itu kemudian diturunkan dalam bentuk yang jelas dan terukur. Dengan demikian tidak tersegmentasi seperti sekarang.

"Siapa lakukan apa, siapa koordinir, siapa otorisasi, jadi jelas dan terukur siapa yang tanggung jawab," kata Tubagus.

Ia mengatakan, dalam kasus kelompok bersenjata, intelijen sebenarnya sudah memberikan informasi. Namun, tidak jelas, dari informasi itu langkah apa yang akan dilakukan.

"Aparat sudah tahu, lokasi, kekuatan, bahkan sudah komunikasi langsung dengan kelompok bersenjata," kata Hasanuddin. Namun, dari informasi yang diolah itu tidak dibuat kebijakan. "Apa mau disergap, apa mau nego. Tidak ada perintah apa pun," tandas Hasanuddin.

Hal ini terjadi dengan kelompok yang kemarin menyerang Bandara Sinak. Beberapa waktu lalu, pernah ada komunikasi langsung dan pimpinan kelompok bersenjata bersedia negosiasi. Mereka mensyaratkan rumah tradisional dan pembentukan kabupaten Trikora. Sayangnya, permintaan ini tidak mendapat tanggapan, baik menerima, menolak, atau dibahas lebih jauh. "Kita maunya apa, tidak jelas," katanya kecewa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com