Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader Demokrat Diminta Ikuti Sikap Ibas

Kompas.com - 15/02/2013, 07:46 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Semua kader Partai Demokrat diminta mengikuti sikap Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Kader Demokrat harus memilih antara memperjuangkan kepentingan pribadi atau partai.

Hal itu dikatakan Ketua DPP bidang Hukum Benny K Harman di Jakarta, Jumat (15/2/2013), menyikapi pengunduran diri Ibas dari keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat.

Benny menilai sikap Ibas itu memperlihatkan kematangan moral politik. Dengan fokus sebagai Sekjen Demokrat, kata dia, diharapkan terjadi pembenahan internal Demokrat untuk menegaskan kembali idelogi partai yang bersih, cerdas, dan santun.

"Mundurnya Ibas tidak saja memperlihatkan rasa tanggung jawabnya yang tinggi terhadap partai, tapi juga mencerminkan komitmennya untuk melaksanakan ideologi kerja politik bersih, sehat, dan santun. Sikap ini hendaknya menjadi referensi bagi seluruh kader," kata Benny.

Benny yakin berbagai langkah perbaikan internal dapat meningkatkan kembali elektabilitas Demokrat yang terpuruk. Terakhir, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Demokrat tinggal 8,3 persen. Angka itu merupakan paling rendah pasca-Pemilu 2009 .

"Saya yakin akan mampu mengangkat kembali kredibilitas partai yang kian terpuruk," pungkas Wakil Ketua Komisi VI DPR itu.

Seperti diberitakan, Ibas memilih fokus menjalankan tugas sebagai Sekjen Demokrat ketimbang tugasnya sebagai wakil rakyat. Menurut dia, tugas partai akan menyita banyak waktu, pikiran, dan energi sehingga ia khawatir tidak dapat menjalankan tugas di DPR dengan baik.

Anggota Komisi I DPR itu mengaku tengah menghadapi berbagai persoalan berat, terutama terkait tugas penyelamatan partai yang kini elektabilitasnya merosot. Sebagai Sekjen, ia juga harus turut bertanggung jawab dan membantu Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono dalam melakukan upaya penyelamatan partai. Ia juga tengah mengurus anaknya yang sakit.

Sebelumnya, Ibas disorot antara lain soal absensi. Setelah menandatangani buku kehadiran, ia justru pergi dan tidak mengikuti sidang di DPR. Ini memicu kritik pedas dari publik karena putra kedua presiden dianggap tidak memberikan contoh baik sebagai anggota DPR. Belakangan, Ibas mendapat apresiasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

    ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

    Nasional
    Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

    Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

    Nasional
    Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

    Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

    Nasional
    Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

    Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

    Nasional
    Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

    Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

    Nasional
    Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

    Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

    Nasional
    UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

    UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

    Nasional
    Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

    Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

    Nasional
    MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

    MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

    Nasional
    Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

    Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

    Nasional
    Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

    Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

    Nasional
    Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

    Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

    Nasional
    ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

    ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

    Nasional
    Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

    Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

    Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com